Suara.com - Agus Harimurti Yudhoyono menanggapi santai, saat PA 212 meminta bakal calon presiden Prabowo Subianto memilih cawapresnya dari hasil rekomendasi GNPF Ulama.
PA 212 maupun GNPF Ulama adalah organisasi yang berasal dari komite aksi anti-Ahok saat masa Pilkada DKI Jakarta 2017.
Mereka merekomendasikan, Prabowo memilih satu dari dua nama calon wakil presiden yang disetujui, yakni Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al-Jufri atau pengkhotbah Abdul Somad.
Nama AHY sendiri disebut-sebut sebagai kandidat cawapres terkuat Prabowo Subianto. Namun, AHY tidak ambil pusing mendengar PA 212 tidak mendukungnya menjadi cawapres.
"Saya tidak merasa sesuatu yang janggal dalam politik ini. Sekali lagi, setiap orang, setiap kelompok, setiap organisasi punya preferensi masing-masing," kata AHY di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (3/8/2018).
AHY memegang teguh nilai demokrasi, sehingga yang paling penting menurutnya ialah terus berdiskusi untuk mengarahkan Indonesia lebih baik.
"Ini demokrasi. Silakan semua punya hak dan kebebasan yang sama. Terpenting diskusi kami terus diarahkan ke arah positif dan produktif. Ikhtiar yang dilakukan semua sama-sama punya tujuan yang sama yaitu untuk mewujudkan Indonesia lebih baik lagi," pungkasnya.
Untuk diketahui, PA 212 menerbitkan keterangan pers yang mendesak Partai Gerindra, PBB, PKS, PAN dan Partai Berkarya untuk memilih cawapres Prabowo dari hasil rekomendasi Ijtimak Ulama.
Sebab, menurut ketua umum PA 212, Slamet Maarif mengatakan ulama tak mungkin membuat keputusan yang salah.
Baca Juga: Dilaporkan Suami, Nikita Mirzani Belum Terima Panggilan Polisi
Ia juga menegaskan, pendesakan itu bukan semata-mata untuk urusan kepentingan politik, tapi berdasarkan perumusan para ulama terhadap calon pemimpin yang menggunakan pendekatan ilmu.
Berita Terkait
-
Merasa Diremehkan, AHY: Saya Politikus Muda So What?
-
PA 212 Ungkap Dugaan Rekayasa Capres-Cawapres Ijtimak GNPF Ulama
-
Desak Prabowo Jadi Capres, PA 212: Putusan Kami Tak Pernah Salah
-
Anies dan AHY Disandingkan Jadi Capres Generasi Muda
-
PA 212 Siap Perjuangkan Paket Capres-Cawapres Hasil Ijtima Ulama
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana