Suara.com - Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj mengakui sudah mengajukan nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar—Cak Imin—kepada Presiden Jokowi untuk digandeng sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.
Said mengklaim, nama Cak Imin adalah rekomendasi dari puluhan kiai NU dari Pulau Jawa maupun luar pulau. Namun, keputusan tetap ada di tangan Jokowi.
"PB NU kedatangan 90 kiai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat bahkan luar Jawa. Semua menyampaikan agar dititip kepada PB NU, kemudian PB NU menyampaikan kepada pemerintah, Pak Jokowi supaya menjadikan Cak Imin sebagai cawapres," tutur Said di Kantor PB NU, Jalan Keramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (7/8/2018).
"Jadi sudah saya sampaikan, sudah saya komunikasikan. Jadi tugas saya sudah selesai, diterima atau tidak, itu terserah istana," tambah Said.
Said juga mengklaim NU selama ini memiliki andil cukup besar menjaga persatuan bangsa. Bahkan, ia juga tidak menampik PB NU selalu diajak bicara terkait kebijakan-kebijakan yang akan diambil pemerintah.
Namun, Said merasa NU belum diajak sebagai penentu kebijakan. Sebab itulah para Kyai NU mengajukan nama Cak Imin untuk digandeng sebagai cawapres.
"Selama ini NU telah banyak berjasa, menjaga, merawat persatuan, kesatuan tidak pernah bergeser sedikit pun dari prinsip watoniyah, kaumiyah, religius. Ya sekarang kami meminta diajak sebagai penentu kebijakan," ujar Said.
"Jangan hanya diajak sebagai mitra, jangan hanya dimintakan tolong, hanya diajak mendorong kendaraan mogok. Jadi yang menentukan kebijakan ya presiden dan wapres," Said menambahkan.
Baca Juga: Ali Ngabalin: PAN Tidak Usah Gabung Koalisi Jokowi deh
Berita Terkait
-
Ali Ngabalin: PAN Tidak Usah Gabung Koalisi Jokowi deh
-
Zulkifli Hasan Mendadak Temui Jokowi di Istana, Bahas Pilpres?
-
PKS: Jokowi - Prabowo Tak Ikut Kata Ulama, Akan Ada Poros Ketiga
-
Jokowi Minta Relawan Berani Diajak Berantem, Ngabalin Panglimanya
-
KPU ke 9 Sekjen Partai Kubu Jokowi: Nanti Bawa 170 Orang Saja
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka