Suara.com - Tetap Dukung Jokowi, TGB: Jokowi Harus Menuntaskan di Periode Kedua
Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi atau yang dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) mengakui, belum pernah ditawarkan menjadi tim pemenangan pasangan Jokowi - Maruf Amin dalam Pilpres 2019.
"Tapi komitmen saya seperti yang saya sampaikan, untuk keberlanjutan kemaslahatan kita semua, ya menurut saya, Bapak Jokowi harus menuntaskan di periode kedua," ujar TGB di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (10/8/3018).
Menurut TGB, salah satu contoh keberhasilan pemerintahan Jokowi adalah pembangunan infrastruktur. Hal ini terbukti dari musibah gempa di Lombok, NTB.
"Kenapa relatif kami di NTB itu bisa agak cepat untuk menangani tanggap darurat, karena infrastruktur di NTB itu (baik), diguncang dengan kekuatan 7,0 SR, diguncang 6,4 SR, diguncang terkahir 5,9 SR, itu relatif kuat," kata dia.
"Kenapa dia kuat, karena dalam 10 tahun terakhir kita menyiapkan infrastruktur transportasi yang kokoh. Jadi ternyata perhatian pada infrastruktur tidak hanya bisa menciptakan daya saing lebih tinggi, gerak ekonomi yang lebih baik dan lebih sehat, tetapi juga bisa berguna pada saat gawat darurat," TGB menambahkan.
TGB tidak bisa membayangkan kalau infrastruktur di NTB tak baik dan kuat. Menurutnya, korban jiwa dan bangunan pemerintah yang rusak akan semakin banyak saat diguncang gempa.
"Tapi sekarang alhamdulillah jalur-jalur utama itu semua fungsional, jembatan juga bagus. Artinya apa, pembangunan infrastruktur itu penting sekali. Tidak hanya untuk pembanguna ekonomi, tapi juga mitigasi bencana," katanya.
Untuk diketahui, nama TBG sempat masuk sebagai kandidat cawapres pendamping Jokowi. Tetapi, Jokowi lebih memilih Maruf Amin. Menurut TGB, Maruf adalah gurunya.
Baca Juga: Masjid Istiqlal Sempat Geger karena Pemuda Tewas Bersimbah Darah
"Ya kalau guru saya, ya murid pasti berbakti berkhidmat pada gurunya," jelas TGB.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu