Suara.com - Bakal cawapres Sandiaga Uno mengungkap alasan dirinya dan Prabowo Subianto yang batal menunaikan salat Jumat di masjid Istiqlal, pada Jumat (11/8/2018) kemarin. Awalnya, pasangan capres dan cawapres ini dijadwalnya bakal menunaikan salat Jumat di masjid Istiqlal. Namun akhirnya memilih untuk salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa.
Sandiaga menyangkal, apabila pembatalan itu karena untuk menghindari pasangan capres dan cawapres Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin yang kebetulan juga menunaikan salat di Masjid Istiqlal.
Menurut Sandiaga, waktu yang ditempuh tidak akan cukup untuk sampai ke Masjid Istiqlal.
"Karena gak keburu dihitung jaraknya. Jadi kita terakhir dapat berita Pak SBY mau menandatangani surat, jadi terus dihitung waktunya, takut gak terkejar," kata Sandiaga usai mengikuti acara Ancol Aquathlon, di Pantai Lagoon Ancol, Jakarta Utara, Minggu (12/8/2018).
Selain itu, ia juga tidak ingin membuat kemacetan hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa usai mendaftarkan diri sebagai capres dan cawapres di kantor KPU RI, Jumat (10/8/2018) lalu.
"Jadi kita gak ingin membuat macet Jakarta. Kita juga gak ingin terlambat waktunya karena teman-teman KPU juga sudah menyediakan waktunya jam dua," ungkapnya.
"Engga (menghindar). Itu (Ma'ruf Amin) kiai saya. saya sangat hormat. Guru saya ini. Warga kita juga, di Koja beliau tinggalnya. Jadi saya sangat hormat sekali dengan beliau jadi saya sama Pak Prabowo itu memualiakan kiai. Jadi itu saya hormati sekali," beber Sandiaga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
Terkini
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin
-
Mendagri: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Terra Drone Tidak Mencukupi
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi
-
Ribuan Aparat Gabungan Amankan Aksi Buruh Gebrak di Jakarta Peringati Hari HAM Sedunia
-
Moncong Truk Trailer Ringsek 'Cium' Separator Busway Daan Mogot, Jalur TransJakarta Sempat Tertutup
-
Pura-pura Bayar Utang, Pemuda di Karawang Tega Tusuk Pasutri Lalu Sembunyi di Plafon