Suara.com - Meski Mabes Polri belum mengumumkan, nama pengisi jabatan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) mulai ramai dibahas, salah satunya Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Aziz. Indonesia Police Watch (IPW) pun ikut bersuara.
Ketua Presidium Indonesia Neta S. Pane menilai, jika Irjen Idham Aziz bila menjabat Wakapolri, dapat dikatakan Polri tak urut kacang. Pasalnya, masih ada beberapa senior bintang tiga berpangkat Komisaris Jenderal yang lebih senior dari Idham.
"Ya, selama ini pengangkatan orang nomor dua di Polri itu selalu diambil dari bintang tiga senior dan tidak pernah tidak urut kacang atau melompat dari bintang dua," katanya di Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Menurut Neta, dikhawatirkan bila Idham Aziz diangkat sebagai Wakapolri, bisa terjadi kecemburuan di Internal Polri
"Ini sangat berbahaya bagi kelangsungan dan sistem kaderisasi di kepolisian, apalagi jika Idham Azis nantinya diangkat sebagai Wakapolri. Untuk itu, IPW berharap elit-elit Polri memikirkan masa depan Polri dan sistem kaderisasi urut kacang yang sudah terbangun di Polri selama ini," ujar Neta.
Sementara itu, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Bekto Suprapto mengatakan, siapapun nama yang mengisi jabatan Komjen Syafruddin, harus sesuai ketentuan yang berlaku di Polri.
Menurut Bekto, nama yang masuk mengisi jabatan Wakapolri harus mampu memberdayakan semua sumberdaya untuk tujuan Polri.
"Jadi, harus sangat dipercaya oleh Kapolri dan mampu memberdayakan semua Sumberdaya Polri untuk mewujudkan Polri yang profesional, modern dan dipercaya masyarakat sesuai dengan tujuan Polri yaitu terwujudnya keamanan dalam negeri," kata Bekto.
Bekto menuturkan, Kompolnas hanya memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam pengangkatan dan pemberhentian Kapolri. Menurut Bekto, semua keputusan untuk pengangkatan wakaporlri ada di Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Baca Juga: Mabes Polri: Irjen Idham Azis Penuhi Syarat Jadi Wakapolri
"Pemilihan siapa Wakapolri biarlah Kapolri yang memilih dan melalui prosedur sidang Wanjakti Polri, siapapun yang akan dipilih akan selalu dalam pantauan Kompolnas," ujar Bekto
Seperti diketahui, jabatan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia kini telah kosong. Setelah Komisaris Jenderal Syafruddin menjabat sebagai Menpan-RB.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah