Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa Ike Rhamwati, adik dari Inneke Koesherawati dalam kasus dugaan suap terkait pemberian fasilitas dan perizinanan lainnya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung. KPK ingin menelusuri proses pemberian mobil dari terpidana Fahmi Dharmawansyah kepada Kalapas Sukamiskin, Wahid Husein.
Selain itu KPK juga memeriksa satu saksi lainnya yang berasal dari pihak swasta, yakni Deni Marchtin Boedhyarta Oeoen.
"KPK mengonfirmasi pengetahuan para saksi terkait dengan pemesanan mobil untuk tersangka WH dalam perkara ini," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah kepada awak media.
Ini merupakan pemeriksaan kedua kalinya bagi Ike dalam kasus ini. Sebelumnya, Ike diperiksa pada Rabu (8/8/2018) lalu. Pada saat itu dia juga dikonfirmasi mengenai hal yang sama.
"Saya belum bisa menyampaikan peran dari yang bersangkutan seperti apa, tapi yang pasti penyidik perlu mengkonfirmasi terkait dengan proses pemesanan dan pengantaran mobil itu," ungkap Febri.
Febri mengatakan, dengan dipanggilnya Ike oleh KPK mengindikasikan bahwa dia diduga mengetahuinya. Pasalnya, pemesanan mobil tersebut tidak mungkin dilakukan oleh Fahmi yang sedang dipenjara dalam kasus korupsi.
"Artinya tentu penyidik menduga saksi mengetahui proses tersebut, karena itu perlu di panggil. Kenapa? Karena memang proses pemesanan mobil itu terjadi di luar ya, sehingga yang lebih mengetahui adalah pihak-pihak yang apakah disuruh ataupun membantu dalam proses pemesanan itu," jelasnya.
Lebih lanjut, Febri mengatakan bahwa sebuah mobil yang diamankan dari rumah tersangka Wahid Husein sudah dipastikan berasal dari tersangka Fahmi.
"Namun, tentu KPK juga mendalami dugaan penerimaan-penerimaan lain dalam kasus ini, karena kami juga menyita ada satu mobil lain Pajero Sport, dan artinya ada dua mobil yang kami sita," kata Febri.
Baca Juga: Lolos ke 64 Besar Piala Indonesia, Gomez Liburkan Skuat Persib
"Dan kemudian ada proses penggeledahan di Bandung dan juga dilakukan dan disita satu mobil lagi dari rumah salah satu saksi, sehingga kami terus mendalami dugaan-dugaan penerimaan lain," tuturnya.
Febri mengatakan, KPK menduga proses pemberian fasilitas atau perizinan perizinan di Lapas Sukamiskin tersebut, sangat terkait dengan sejumlah pemberian suap kepada Wahid Husein.
"Itu yang sekarang sedang di dalam lebih lanjut," tandas Febri.
Dalam kasus ini, KPK sudah menetapkan empat orang sebagai tersangka. Mereka adalah Kalapas Sukamiskin Wahid Husein, Staf Wahid Hendry Saputra -suami dari Inneke Koesherawati yang juga narapidana kasus korupsi, Fahmi Darmawansyah, dan napi pendamping Fahmi, Andri Rahmat.
Fahmi disangka memberikan satu unit mobil kepada Wahid sebagai suap untuk mendapatkan fasilitas kamar dan izin bagi Fahmi sebagai tahanan lapas. Kamar Fahmi diketahui dilengkapi dengan penyejuk udara, televisi, lemari es, dan wastafel.\
Penyidik KPK menyita barang bukti uang tunai senilai Rp 279 juta dan USD 1.140, serta dua unit mobil, yakni satu unit Mitsubishi Triton Exceed berwarna hitam dan satu unit Mitsubishi Pajero Sport Dakar berwarna hitam.
Berita Terkait
-
Dugaan Mark Up Whoosh, KPK Janji Ungkap Fakta di Balik Proyek Kereta Cepat
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
KPK Usut Korupsi, Penumpang Whoosh Justru Melonjak! Apa yang Terjadi?
-
KPK dan BPK Akan Sidak SPBU di Jawa! Ada Apa dengan Mesin EDC Pertamina?
-
Kuota Haji Jadi Bancakan Travel Nakal? KPK Sita Uang Asing dari Penyelenggara
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram