Suara.com - Perayaan HUT ke-73 Kemerdekaan RI tak lengkap tanpa adanya sejumlah perlombaan tradisional, salah satunya adalah panjat pinang. Namun, warga di sekitar Sungai Kalimanang, Jakarta Timur, memodifikasi permainan tersebut.
Oleh warga setempat, perlombaan panjat pinang dimodifikasi menjadi berjalan di batang pohon pinang yang diletakkan di tengah Sungai Kalimalang, persisnya di kolong Tol Becakayu yang baru saja diresmikan akhir 2017.
"Ibaratnya ini lomba sudah mendarah daging, kalau tidak ada rasanya beda," kata Ahmad Maulana, salah seorang panitia perlombaan kepada Suara.com, Jumat (17/8/2018).
Saat Suara.com mendatangi lokasi perlombaan, warga sekitar sedang bahu membahu membentangkan kayu pinang sepanjang 11 meter. Kayu pinang yang telah diolesi oli diletakkan horizontal membelah sungai.
Nantinya, peserta berjalan di atas batang pohon pinang yang telah dilumuri oli. Selain itu, ada pula lomba yang mewajibkan peserta duduk di atas pohon pinang sambil beradu memukul bantal lawannya.
"Tantangannya itu jika tidak bisa menjaga keseimbangan tubuh ya bakal jatuh kebur ke Sungai Kalimalang," imbuh Ahmad.
Perlombaan ini, kata Ahmad, telah menjadi tradisi yang terus dilestarikan sejak era 2000-an. Hanya bermodalkan kayu pinang dan oli, tali silahturahmi warga terjalin erat. Tua dan muda berkumpul menjadi satu mengikuti perlombaan.
Ahmad bercerita, tahun 2017 warga sekitar terpaksa tak menggelar perlombaan unik ini. Alasannya, mereka tak mengantongi izin dari pengembang lantaran ada proyek pembangunan Tol Becakayu.
Untuk kali pertama lomba itu tak digelar, perayaan HUT Indonesia ikut tterasa begitu hambar. Beruntung, di 2018 mereka bisa kembali menggelar lomba itu. Walaupun kecil-kecilan tak semeriah dulu, asal tradisi bisa disambung bukan jadi masalah.
Baca Juga: Intip Sigapnya Tim Make-up Dandani Para Paskibraka HUT RI ke-73
"Untungnya tahun ini bisa adakan lomba lagi, walaupun hadiahnya kecil-kecilan yang penting tradisi dijalankan," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO