Suara.com - Para pedagang batang kayu pinang terpaksa gigit jari pada masa perayaan HUT ke-73 Kemerdekaan RI tahun 2018, lantaran barang dagangannya sepi pembeli.
Batang kayu pinang yang digunakan untuk lomba panjat pinang itu tak lagi menjadi primadona perlombaan memeriahkan HUT Kemerdekaan Indonesia.
Yono, lelaki berusia 56 tahun itu mengaku sudah 5 hari mangkal di Cipinang Melayu, Makassar, Jakarta Timur untuk menjajakan kayu pinang. Namun, baru 7 batang kayu pinang saja yang laku terjual.
"Sepi banget, sudah 5 hari baru laku 7 batang. Biasanya 10 hari mangkal sudah lalu 40 batang," kata Yono kepada Suara.com, Jumat (17/8/2018).
Yono bercerita, kayu yang ia peroleh dari Saketi, Banten, itu tak mampu bertahan lama. Jika sudah ditebang dan dikuliti, kayu itu hanya bisa bertahan selama sepekan. Namun, jika batang kayu belum dikupas, maka masih bisa bertahan 2 pekan.
Namun, sudah hampir sepekan kayu pinang yang telah disulap menjadi batang panjat pinang itu belum juga habis dibeli pelanggan. Potensi kerugian besar seakan sudah berada di depan mata Yono.
"Ya kalau dua hari lagi tidak laku, berarti rugi. Sudah tak bisa diselamatkan lagi kayunya, dibuang saja," ungkap Yono.
Untuk satu gelondongan kayu setinggi 11 meter, Yono membanderolnya seharga Rp 800 ribu. Ia juga menyediakan jasa pengantaran dengan tarif Rp 300 ribu.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Yono bisa meraup keuntungan hingga di atas Rp 20 juta. Namun, pada tahun ini, Yono hanya bisa gigit jari lantaran pendapatan untuk balik modal belum bisa didapat.
Baca Juga: Sandiaga Uno Berniat Bertemu dan Cium Tangan Jokowi
"Tahun ini saya stok 30 batang, baru laku 7. Ya kalau sampai sepekan ke depan tak laku, terpaksa dibuang semua," keluh Yono.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat