Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief tidak akan memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Senin (20/8/2018). Sedianya dia menjadi saksi atas laporan laporan dugaan mahar politik Rp500 miliar yang diberikan Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Andi mengatakan ketidakhadiran dirinya sebagai saksi lantaran belum menerima surat panggilan dari Bawaslu. Dirinya juga mengaku tengah berada di luar kota untuk menghadiri undangan kerabat satu partainya.
"Saya belum terima suratnya. Katanya sudah di DPP Partai Demokrat hari ini suratnya. Saya masih di Bali acara perkawinan (salah satu) pengurus Partai Demokrat," kata Andi dalam keterangan tertulis, Senin (20/8/2018).
Andi mengaku jika dirinya telah mengetahui panggilan dari Bawaslu jauh sebelum hari ini. Dirinya akan datang ke Bawaslu sebagai saksi sekaligus menjelaskan perihal informasi dugaan mahar politik tersebut.
"Kalau tahu ada panggilan hari ini saya pasti hadir. Nanti mungkin ya setelah hari raya qurban baiknya kalau dipanggil saya akan hadir," jelasnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI melakukan panggilan kepada para saksi terkait dugaan mahar Rp500 miliar yang diberikan bakal calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Komisioner Bawaslu, Ratna Dewi Pettalolo menyampaikan pemanggilan pihaknya memanggil tiga orang saksi atas laporan yang di ajukan oleh Federasi Indonesia Bersatu (FIB). Salah satu saksi tersebut diantaranya Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief.
"Saksi yang diajukan oleh pelapor, ada tiga orang. salah satunya, Andi Arief," kata Ratna di Kantor Bawaslu RI, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).
Baca Juga: Bawaslu Panggil Andi Arief Terkait Polemik Mahar Politik Sandiaga
Berita Terkait
-
Bawaslu Panggil Andi Arief Terkait Polemik Mahar Politik Sandiaga
-
Andi Arief: #2019GantiPresiden Cuma Taktik Dua Istri Muda
-
Dugaan Kasih Mahar Politik, Bawaslu Akan Panggil Sandiaga Uno
-
PKS-PAN Terancam Absen di Pilpres 2024 Jika Terima Mahar Sandiaga
-
Tim Prabowo - Sandiaga Tak Anggap Serius Laporan Mahar Politik
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Rumah Digeledah, ASN Kemenaker RJ Dipanggil KPK: Ada Apa dengan Kasus RPTKA?
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali
-
Tok! Gugatan Praperadilan Khariq Anhar Ditolak PN Jaksel, Ini Alasan Hakim Sulistyo
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya