Suara.com - Masyarakat Sumatera Selatan yang ingin menyaksikan pertandingan cabang olahraga (cabor) di kawasan Jakabaring Sport City (JSC) mengeluhkan tarif masuk yang harus mereka keluarkan.
Sebab, kendati telah mengeluarkan uang Rp 20.000 untuk tarif masuk, masyarakat juga diwajibkan mengeluarkan kocek kembali jika mereka ingin menyaksikan pertandingan di masing-masing venue dengan kisaran Rp 50.000 hingga Rp 200.000.
Alwi Alim (34) warga Palembang menyesalkan adanya peraturan tersebut. Biasanya, jika ia dan keluarga hendak bermain ke JSC hanya dipungut biaya parkir saja. Besarannya tidak seperti itu. Bahkan terkadang tidak bayar sama sekali.
"Ini (tarif masuk) ternyata beda dengan jika kita hendak masuk venue lain. Kita harus bayar lagi. Besarannya pun bervariasi. Bagaimana kita ingin menyukseskan Asian Games kalau seperti ini," keluhnya saat dijumpai di tiket box, gerbang depan GSJ, Palembang, (20/8/2018).
Kondisi serupa juga dialami oleh ratusan pengunjung JSC lainnya. Mereka baru paham setelah membaca tulisan di kaca tiket box, yang tertera harga masuk kawasan JSC dan masing masing venue pertandingan.
Terkait hal ini, Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, berjanji akan meninjau ulang harga tiket tersebut. "Nanti saya cek. Kalau memang masyarakat masuk JSC itu bayar," katanya di gedung Sriwijaya Promotion Center (SPC) Jakabaring, Senin (20/8/2018).
Alex mengaku, dirinya baru mengetahui kalau masuk ke JSC harus bayar Rp 20.000. Selama ini, ia hanya tahu kalau masuk venue yang harus bayar. "Jadi saya lihat dahulu ya, kalau memang benar, akan kita tinjau lagi," ujarnya.
Sementara, terkait adanya kendaraan yang masih lalulalang di lingkungan JSC, Alex berjanji akan segera menertibkannya. Tujuannya, agar konsep go green city selama Asian Games di lingkungan JSC bisa terus terjaga.
"Soal green sport city akan kita tertibkan. Saya sendiri masuk tetap jalan kaki, kalau ada golf car yang kosong baru saya nebeng," katanya.
Jika keperluan mobilisasi selama Asian Games sudah diatur sedemikian rupa, termasuk penyediaan shuttle bus yang siap antar jemput, golf car di dalam JSC, dan sepeda berpatroli.
"Jadi benar-benar dijaga agar kondusif. Kepada petugas yang jaga, supaya menertibkan apabila masih ada kendaraan bermotor yang lalulalang di dalam JSC," pungkasnya.
Kontributor : Andhiko Tungga Alam
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Profil Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Pilihan Prabowo yang Hartanya Tembus Rp 29 Miliar
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
Sudah Komitmen, Mensesneg Sebut Mahfud MD Bakal Diajak Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian
-
BREAKING NEWS! Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir
-
Jalur Tol Gratis dari Gerbang Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet 24 Persen, Bakal Dibuka hingga Oktober?
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!