Suara.com - Direktur Riset Populi Center Usep Saeful Ahyar mempertanyakan jargon Partai Golkar, yang mengedepankan pemberantasan korupsi alias partai bersih.
Saeful mempertanyakan jargon Partai Golkar itu karena Komisi Pemberantasan Korupsi baru saja menetapkan salah satu kadernya, Idrus Marham, sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap.
"Golkar sudah mencanangkan Golkar bersih, lalu kemudian dulu Demokrat kampanye-kampanye anti korupsi, tapi ini juga membantah bahwa itu hanya sekadar jargon, pembuktiannya itu tidak ada," katanya di Gado-Gado Boplo Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/8/2018).
Dia bahkan menilai jargon tersebut layaknya lipstik yang berfungsi untuk menarik perhatian masyarakat.
"Jadi kebanyakan itu adalah untuk menutupi, seperti lipstik, mind blowing, ngeles ke masyarakat bahwa kita ini jargonnya sudah Golkar bersih, kita jargonnya sudah partai bersih, tapi sesungguhnya korupsi politik terus berjalan," kata Usep.
Lebih lanjut dia mengatakan, jargon Golkar Bersih tersebut berangkat dari kasus yang menjerat Setya Novanto.
"Ya, jargon itu juga bukan tanpa sebab, jargon itu kan muncul karena sebagai antitesis dari Setya Novanto. Kasus Setnov, lalu kemudian dia memberikan antitesis bahwa Golkar ini ke depan akan bersih atau punya harapan untuk bersih, tapi kan bagaimana implementasinya itu yang patut dipertanyakan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Jokowi Selamat, Idrus Marham Tersangka Usai Mundur dari Menteri
-
Mensos Diganti, Tak Ganggu Rehabilitasi Korban Gempa Lombok
-
Sandiaga Uno : Idrus Marham Sahabat Saya, 4 Jempol untuk Beliau
-
Idrus Marham Mundur dari Mensos Ingin Fokus Hadapi Masalah Hukum
-
Idrus Marham Bukan Penyelenggara Negara, Ini Penjelasan KPK
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya