Suara.com - Inisiator gerakan #2019GantiPresiden yang juga politisi PKS, Mardani Ali Sera menjawab tudingan yang menyebutkan jika #2019GantiPresiden bertujuan untuk makar. Mardani pun membantahnya.
Dalam kicauan di Twitter, @MPabottingi, Profesor sastra LIPI, Mochtar Pabottingi mengatakan jika gerakan #2019GantiPresiden berniat menjatuhkan pemerintahan yang sah tanpa lewat jalur demokrasi, Pemilihan Umum. Dia juga menyebut aksi #2019GantiPresiden sebagai gerakan konyol.
"Banyak mention, agar saya menjelaskan ke Prof @MPabottingi. Apa kabar prof? Hestek #2019GantiPresiden sudah berulang disampaikan di media dan tertuang dalam Piagam Deklarasi: (karena-red) prihatin dan mengawal proses Pemilu 17 April 2019. Jadi, tidak mengganti di luar proses demokrasi," kata Mardani di kicauan Twitternya, Senin (27/8/2018).
Sebelumnya kicauan Mochtar Pabottingi itu menyinggung aksi deklarasi #2019GantiPresiden yang dilakukan Neno Warisman di Riau pekan lalu. Neno pun dipaksa pulang ke Jakarta setelah terjadi ketegangan di Bandara Riau.
Deklarasi #2019GantiPresiden pun berakhir ricuh di Surabaya. Bentrok dua kubu ini terjadi di ruas jalan, tepatnya di depan Gedung DPRD Jatim, Minggu (26/8/2018) pagi. Bentrok dua kubu ini terjadi hingga masuk ke pelataran masjid.
Tidak berhenti di situ saja, massa yang akan melakukan aksi #2019GantiPresiden mulai memasuki Masjid Kemayoran, tetap dikejar oleh massa yang menolak kegiatan tersebut. Hingga di dalam masjid dua kelompok berseberangan itu kembali bentrok.
Sempat terdengar teriakan ibu-ibu dari massa yang akan memulai aksi #2019GantiPresiden di dalam masjid.
Berita Terkait
-
PDIP Tuding Deklarasi #2019GantiPresiden Gerakan Ilegal
-
Deklarasi #2019GantiPresiden Disebut Sebagai Aksi Makar
-
Neno Warisman Ungkap Kebengisan Kepala BIN saat Tertahan di Mobil
-
KPU Nilai Deklarasi #2019GantiPresiden Tak Bermasalah, Tapi...
-
Prabowo Disebut Telah Setuju Kursi Cawagub DKI Diisi Kader PKS
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK