Suara.com - Pencetus gerakan #2019GantiPresiden yang juga politisi PKS, Mardani Ali Sera meminta para aktivis #2019GantiPresiden berikap santun dalam berkampanye gerakan itu. Itu menyusul terjadi penolakan #2019GantiPresiden di sejumlah wilayah.
Terakhir akhir pekan lalu, Neno Warisman dipaksa keluar Riau saat ingin berkampanye #2019GantiPresiden. Penolakan juga terjadi di Surabaya.
Mardani menegaskan gerakan #2019GantiPresiden bukan untuk makar dan anarkis. Gerakan #2019GantiPresiden diklaim untuk membentuk masyarakat yang berani, cerdas dan santun.
"Gerakan #2019GantiPresiden harus tetap menjaga karakter gerakan yang elegan, santun dan cerdas. Karena ini gerakan mencintai negeri dengan cara mendidik masyarakat untuk berani, cerdas dan tetap santun," jelas Mardani dalam Twitternya, @MardaniAliSera.
Mardani mengklaim setiap kampanye deklarasi #2019GantiPresiden selalu mengikuti semua prosedur baik perizinan tempat, pemberitahuan dan lokasi. Lokasi kampanye terkadang jugajauh dari keramaian.
"Seperti di Serang samping makam jalan tidak dimasuki mobil dan Kubu Raya, Pontianak di perkampungan," katanya.
Mardani juga mengklaim jika gerakan #2019GantiPresiden itu tidak dimiliki satu pasangan capres- cawapres di pemilu 2019. Meski partai Mardani, PKS mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019 nanti.
"Kami menyadari bahwa sekarang sudah ada 2 pasang capres cawapres yang terdaftar di KPU. #2019GantiPresiden sudah jadi gerakan masyarakat, bukan milik orang perorang, maka kami butuh waktu untuk konsolidasi tim relawan yang Insya Allah akan menentukan pilihan yang akan indah pada waktunya," kata dia.
Baca Juga: PKS: #2019GantiPresiden Gerakan Alamiah
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting