Suara.com - Wakil Ketua Partai Demokrat Roy Suryo diminta untuk mempertanggungjawabkan perihal aset negara di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Pasalnya, Roy Suryo dianggap belum mengembalikan barang-barang aset negara yang digunakan dirinya selama menjabat sebagai Menpora.
Terkait hal itu, Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) Irma Suryani Chaniago menilai, aset negara itu merupakan wujud dari uang rakyat sehingga perlu dipertanggungjawabkan. Dalam surat Kemenpora itu, Roy Suryo diminta mengembalikan 3.226 barang aset negara.
"Kalau tidak salah Kemenpora sudah kirimi beliau surat, aset negara itu adalah inventaris yang dihitung dan harus dipertanggungjawabkan karena itu uang rakyat," kata Irma kepada Suara.com, Rabu (9/5/2018).
Meskipun begitu, Irma menilai positif atas respon Roy Suryo yang membantah belum mengembalikan barang-barang aset negara. Dirinya menyarankan Roy Suryo dengan Kemenpora untuk duduk bersama menyelesaikan masalah ini.
"Karena ini sudah diketahui publik, biar jelas duduk soalnya, sebaiknya memang harus clear," ujar Irma.
Untuk diketahui, beredar surat dari Kemenpora yang ditujukan kepada Roy Suryo, terkait barang-barang aset negara yang belum dikembalikan. Mantan Menpora itu disebut belum mengembalikan 3.446 aset negara yang dikelola Kemenpora.
Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto membenarkan Surat bernomor 523/SET.BII/V/2018 tersebut diterbitkan lembaganya. Ia mengatakan, akan terus meminta kepada Roy Suryo sampai ribuan aset negara itu dikembalikan.
Berdasarkan informasi dihimpun, sejumlah barang yang belum dikembalikan tersebut di antaranya ada peralatan antena SHF/parabola jenis Jack 7 200. Kemudian lensa Accam Lens NKN afs 200-400 senilai Rp 80,8 juta, matras Rp 4 juta dan pompa air seharga Rp 20 juta.
Lalu ada juga karpet impor dari Turki senilai Rp 69,4 juta, kamera digital Nikon D3X seharga Rp 65,3 juta dan komponen alat pemancar seharga Rp 106,8 juta.
Baca Juga: Riset : GERD Sering Ditemukan pada Orang Berpenghasilan Rendah
Berita Terkait
-
Masih Simpan Aset Negara, Roy Suryo: Fitnah di Tahun Politik
-
Roy Suryo Ngaku Pernah Dikirim Kemenpora Barang 1 Kontainer
-
Roy Suryo Klaim Belum Terima Surat Permintaan Pengembalian Aset
-
Diminta Kembalikan Aset Negara, Roy Suryo akan Somasi Kemenpora
-
Soal Beasiswa Luar Negeri Zohri, Kemenpora Serahkan ke PB PASI
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
Terkini
-
Jasad Istri Pegawai Pajak Manokwari Ditemukan Tak Utuh di Septic Tank, Diduga Dimutilasi Pelaku
-
Jasad Istri Pegawai Pajak Ditemukan Tak Utuh di Septic Tank, Motif Pelaku Masih Jadi Teka-teki
-
Ini Isi Surat Ortu Reynhard Sinaga ke Prabowo, Minta Pulangkan Predator Seks Terkejam di Inggris
-
PBNU Kecam Keras Gus Elham Cium Anak Perempuan: Cederai Martabat Manusia dan Nodai Dakwah
-
KPK Geledah Kantor Dinas PUPR Riau, Dokumen Pergeseran Anggaran Disita
-
Kilas Balik Reynhard Sinaga: Predator Seks Terbesar Inggris, Terungkap Karena Satu Korban Melawan
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Surat Orang Tua Reynhard Sinaga ke Prabowo: Asa Pulangkan 'Predator Setan' dari Penjara Inggris
-
Lalu Lintas Jakarta Rabu Pagi: Sawah Besar Macet Akibat Kebakaran, Slipi Padat karena Kecelakaan
-
Usut Suap Bupati Ponorogo, KPK Geledah 6 Lokasi dan Amankan Uang di Rumah Dinas