Suara.com - Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, Erick Thohir, angkat bicara mengenai kabar pemeriksaan dirinya atas kasus dugaan korupsi dana sosialisasi Asian Games. Menurut Erick, kabar pemeriksaan dirinya oleh kepolisian merupakan kampanye hitam yang biasa terjadi menjelang Pemilu.
"Saya rasa yang namanya black campaign biasa. Yang penting kan buktinya, contoh bagaimana hal itu diangkat," ujar Erick usai rapat TKN di Sekretariat TKN di Gedung High End, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/9/2018).
Erick enggan berkomentar lebih jauh perihal isu tersebut, sebab pihak kepolisian sudah menepis bahwa tidak ada pemeriksaan terhadap dirinya terkait kasus yang menjerat Bendahara Komite Olahraga Indonesia Anjas Rivai, Sekjen KOI Dody Iswandi, dan pengusaha pemenang tender, Ikhwan Agus.
"Saya nggak mau bikin statement, karena kita mau stay menghormati hukum, tapi dari pihak kepolisian langsung mengangkat itu tidak benar," kata dia.
Tetapi Erick menyayangkan kalau kampanye hitam terus dilakuka. Pasalnya kampanye hitam merupakan contoh yang tidak mendidik serta dapat menyebabkan perpecahan.
"Nah ini contoh yang sayang kalau tiba tiba hal ini terus terjadi, akhirnya tidak mendidik dan akhirnya ada saling serang akibatnya nggak bagus makanya tadi saya bilang track record tidak bisa dibohongi," ucap Erick.
Ketika ditanya apakah isu yang dialamatkan kepada dirinya tersebut dapat mempengaruhi masyarakat, Erick menegaskan masyarakat kekinian sudah lebih cerdas menerima informasi yang beredar.
"Nggak juga masyarakat sudah pintar, mohon maaf kalau zaman dulu ada statement di acara tersebut ada seperti itu sekarang ada youtube di sosmed nya bisa diedit bisa diviralkan. Jadi apa yang terjadi di dunia maya adalah sebuah record yang tidak bisa dipungkiri. Jadi kita tidak perlu overacting karena emua status hukumnya jelas kita harus hormati," tandasnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menepis kabar polisi memeriksa Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Erick Thohir atas kasus dugaan korupsi dana sosialisasi Asian Games. Isu pemeriksaan Erick Thohir yang beredar di media sosial pada Selasa (11/9) kemarin itu pun ramai diberitakan sejumlah media online.
Baca Juga: Korupsi AG Dianggap Tuntas, Polisi Tak Lagi Usik Erick Thohir
"Jadi berita yang beredar di medsos polisi akan periksa Erick Thohir adalah tidak benar," kata Argo saat dikonfirmasi Suara.com, Rabu (12/9/2018).
Namun demikian, Argo tak menampik jika polisi pernah memeriksa Erick Thohir sebagai saksi terkait kasus dugaan penyelewengan dana sosialisasi Asian Games 2018. Menurutnya, pemeriksaan itu dilaksanakan untuk melengkapi berkas perkara yang telah menyeret tiga tersangka
"Krimsus pernah memeriksa pak Erick Thohir, kapasitas sebagai saksi," kata dia.
Pemeriksaan itu pun, kata Argo sudah lama dilakukan. Polisi, kata Argo, juga telah melimpahkan berkas perkara kasus dugaan korupsi dana Asian Games ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. "Kasus tersebut sudah selesai dan tidak ada lagi pemanggilan bapak Erick Thohir," kata dia.
Berita Terkait
-
Pengakuan Orang Dalam Erick Thohir Tak Ikut Campur Pemilihan John Herdman
-
Erick Thohir Jelaskan Kapan Bonus Medali Emas SEA Games 2025 Cair
-
Minta Atlet Gunakan Bonus dengan Bijak, Erick Thohir: Satu Miliar Banyak Loh
-
John Terry Bikin Patah Hati Erick Thohir, Tolak Tawaran Latih Ole Romeny Cs
-
Jadi Kandidat Kuat Latih Ole Romeny Cs, John Terry Kantongi Lisensi UEFA Pro
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Bupati Aceh Tamiang Minta Arahan Menhut soal Pemanfaatan Kayu Sisa Banjir Bandang
-
Detik-detik Puting Beliung di Bogor Terbangkan Sayap Pesawat 300 Meter hingga Timpa Rumah Warga
-
Ribuan Buruh KSPI Demo di Monas, Tuntut Dedi Mulyadi Kembalikan Kenaikan UMSK Jabar
-
Pilunya Bupati Aceh Utara: Warga Kami Hanyut tapi Tidak Viral, Presiden Belum Pernah Hadir!
-
4.839 Rumah Hilang, Bupati Aceh Tamiang Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap
-
Malam Tahun Baru 2026 di Jakarta Usung Doa Bersama dan Donasi Korban Bencana
-
Erros Djarot: Taufiq Kiemas Sosok Paling Gigih Dorong Megawati jadi Pemimpin Indonesia
-
Butuh Alat Berat, Bupati Aceh Tamiang: Petani Kami Nekat Tetap Menanam Meski Sawah Tertimbun Lumpur
-
Tak Ada Toleransi, Polda DIY Cabut Seluruh Izin Pesta Kembang Api di Jogja
-
Pramono Anung Putihkan 6.050 Ijazah Warga Jakarta, Ada yang Tertahan hingga 17 Tahun