Suara.com - Bakal calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Salahudin Uno enggan berkomentar terkait usulan lomba ngaji antar capres dan cawapres yang dilontarkan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin, Abdul Kardi Karding.
"Saya tidak akan berkomentar dengan hal negatif, terima kasih Pak Karding. Tentunya ini ajakan kita semua dalam Pilpres untuk tidak saling menjatuhkan tapi berpelukan," kata Sandiaga, usai menghadiri Kongres GMKI XXXVI di Kota Bogor, Jumat (14/9/2018).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, capres dan cawapres mempunyai kapabilitasnya masing-masing yang seharusnya bukan dijadikan ajang untuk dilombakan apalagi menjatuhkan.
"Kalau untuk urusan mengaji atau sholat kita harus belajar dengan Pak Kyai Maruf Amin beliau ulama guru kita. Kalau tentang ketahan bangsa, pemerintahan yang kuat merupakan kekuatan Pak Prabowo. Kalau saya menawarakan kewirausahaan dan ini menjadi pilihan buat kita semua bukan melakukan kontes seperti itu yang bisa memecah belah bangsa," ungkapnya.
Seperti diketahui, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Maruf Amin, Abdul Kardi Karding menantang Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk lomba ngaji dan salat antar capres dan cawapres.
Pernyataan tersebut muncul usai kubu Prabowo-Sandi mengusulkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar format debat capres dan cawapres menggunakan bahasa Inggris. Namun, hal tersebut dinilai kubu Jokowi - Maruf Amin terlalu mengada-ada.
Kontributor : Rambiga
Berita Terkait
-
Jokowi - Ma'ruf Amin Dekati Nisa Sabyan untuk Simpatik Milenial
-
Pernah Hadapi Ekonomi Sulit, Alasan Prabowo Ajak Kwik Kian Gie
-
Jokowi - Ma'ruf Amin Klaim Sudah Bentuk Timses di 24 Provinsi
-
Terpilih Jadi Bakal Cawapres, Sandiaga: Asli Erick Thohir Nangis
-
Iklan Jokowi di Bioskop, Prabowo - Sandiaga Diminta Pamer OK OCE
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu