Suara.com - Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik membenarkan jika Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menjadi otak untuk menggulingkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI 2017 lalu. Namun menurutnya, itu hanya cerita lama yang tak perlu dibahas lagi.
Sebelumnya, bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengatakan, Zulkifli Hasan atau Zulhas dan partainya menjadi otak dalam strategi politik mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI 2017. Hal itu disampaikannya saat berpidato di depan bakal caleg dari PAN beberapa waktu lalu.
Terkait hal itu, Taufik mengatakan, apa yang dikatakan oleh Prabowo sepenuhnya adalah benar. Pada Pilkada 2017 lalu, PAN melalui Zulkifli menyampaikan masukan strategi mengalahkan Ahok dan diterima oleh Prabowo.
"Ya masukkannya bisa dari semua orang pak ketum ya apa yang disampaikan pak Prabowo benar," kata Taufik saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018).
Meski demikian, Taufik mengaku tidak mengetahui secara detail perihal strategi tersebut. Menurut Taufik, hal itu tak lagi menjadi penting, pasalnya kini Ahok sudah kalah dari pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI Jakarta lalu.
"Enggak saya enggak tahu yang penting Ahok udah kalah kan. Intinya Ahok sudah tewas," imbuh Taufik.
Untuk diketahui, Prabowo Subianto mengungkapkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai operator strategi dan taktik politik andal, bahkan bisa membuat Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama “turun” sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum sekaligus bakal calon presiden tersebut dalam Workshop Nasional Pembekalan Caleg PAN di Grand Paragon Hotel, Jakarta Barat, Minggu (16/9/2018).
"Banyak sekali yang saya contoh dari PAN. Banyak ilmu-ilmu dari Pak Zulkifli. Dia yang sampaikan bagaimana merancang strategi menurunkan Ahok. Mungkin Pak Zulhas lupa. Di rumah dinas (Ketua MPR), Pak Zul memberi strategi, sekarang tidak perlu rapat akbar," kata Prabowo.
Baca Juga: Dorna Cegah Kasus Inggris Terulang, Rossi : Bukan Itu Masalahnya
Berita Terkait
-
Ijtimak Ulama Keluar, PBB Belum Tentukan Pilihan di Pilpres 2019
-
Cara Jitu Mahfud MD Tentukan Pilihan Saat Pilpres 2019
-
Gerindra Bantah Ketum PAN Jadi Penggagas Gulingkan Ahok
-
Disebut Jadi Otak Gulingkan Ahok, Zulkifli Hasan: Pujian Prabowo
-
Rizieq Serukan Ulama Kampanyekan Prabowo, Ini Kata Fadli Zon
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR