Suara.com - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno keberatan dengan jumlah personel Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang akan mengawalnya sampai Pemilihan Presiden 2019. Puluhan Polisi akan menjaganya selama jadi cawapres.
Menurutnya, banyaknya personal yang diturunkan Polri itu malah memberatkan anggaran negara. Sandiaga Uno kerapkali menegaskan bahwa kondisi perekenomian di Indonesia tengah dalam tahap mengkhawatirkan. Dirinya enggan apabila pengadaan pengawalan itu malah menambah beban anggaran negara.
"Kita tahu ekonomi lagi berat, ekonomi lagi alami turbulensi," kata Sandiaga di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (21/9/2018).
Oleh karena itu, Sandiaga akan berdiskusi dengan Prabowo untuk mempertimbangan dikuranginya jumlah personel pengawalan.
"Saya lagi mau koordinasi dengan prabowo supaya pengawalan jauh dikurangi karena beban anggaran besar," ujarnya.
Dirinya pun meminta kepada pihak terkait untuk mengurangi jumlah personel Polri yang akan mengawal dirinya serta Prabowo.
"37 yang akan mengawal berlebihan walaupun ketetapan kita bernegosiasi dan mgkin kita yakinkan alangkah baiknya ada penghematan, pemborosan kurangi bantu negara kurangi biaya," ucapnya.
Selain itu, menurutnya situasi masyarakat selama dirinya ataupun Prabowo melakukan safari politik masih dalam tahap kondusif.
"Selama ini saya dan Prabowo gerak di masyarakat, aman-aman saja dijaga Allah," pungkasnya
Baca Juga: Kyai Syukron Minta Sandiaga Jangan Boros Menteri saat Jadi Wapres
Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Prabowo-Sandiaga sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden di Pemilihan Presiden 2019.
Dalam penetapan itu juga, Polri ikut andil dengan menyumbangan 37 personel Polrinya untuk masing-masing pasangan capres dan cawapres menjelang Pemilihan Presiden 2019.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali
-
Ricuh! Penggusuran Pasar Barito Berujung Blokade Jalan: Pedagang Melawan!
-
Tinggi Gula, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Tinggalkan Konsumsi Beras: Saya Sudah Lakukan
-
Hati Teriris! Cerita Melda Diceraikan Suami Usai Lolos PPPK, Kini Viral di Podcast Denny Sumargo