Suara.com - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menekankan pada kedua pasangan calon di Pilpres 2019 untuk menyebarkan informasi yang jujur selama proses kampanye. Ini untuk menangkal berita hoax yang kian marak.
Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini mengatakan bahwa berita bohong atau hoax akan merusak kedaulatan rakyat dalam proses pesta demokrasi di tahun 2019.
Titi juga mengimbau kepada para pasangan calon untuk berkompetisi secara kompetitif dan jujur. Hal tersebut sangat dibutuhkan guna menangkal keberadaan buzzer yang merebak di media sosial.
"Mereka punya pengaruh yang besar kepada para pengguna medsos. Mestinya hal-hal yang mereka sampaikan di media sosial adalah hal-hal yang positif karena mereka memiliki banyak pengikut," kata Titi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018).
Dengan keberadaan pengikut yang banyak, Titi mengatakan, para pasangan calon harus membawa narasi yang positif, bukan malah menyebarkan informasi bohong atau ujaran kebencian.
"Berita bohong atau kampanye fitnah sangat menganggu esensi kita dalam menjalani kedaulatan rakyat. Kedaulatan itu diwujudkan kalau mereka bisa bebas memilih," jelasnya.
Lebih jauh, Titi berpendapat jika berita hoax akan merusak asas kejujuran dan keadilan ketika proses pemilihan capres dan cawapres.
Hal tersebut juga dapat melumpuhkan kemampuan masyarakat dalam menentukan pilihannya.
"Betapa bahayanya hoax itu membuat Pemilu kita tidak legitimate. Padahal, yang penting dalam pemilu itu legitimasi. Kalau pemilihnya membuat keputusan didasari informasi yang tidak bebas dan tidak jujur, itu tidak legitimate," tutur Titi.
Baca Juga: Jokowi Reuni dengan Alumni UGM, Kisah Utang di Kantin Kampus
Di sisi lain, Titi mencermati ada perubahan yang cukup signifikan dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya di tahun 2014.
Dirinya menjelaskan jika persebaran hoax, ujaran kebencian, dan fitnah berkembang masif saat tahapan Pemilu 2014 belum dimulai.
"Mereka bergeser secara data, tetapi hoax-nya masih ada, disertai ujaran kebencian. Ujaran kebencian itu efektif kalau ketemu hoax, dampaknya double," tandasnya.
Berita Terkait
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
KPU Ingatkan Pemilu 2029: Dominasi Pemilih Muda dan Ancaman Manipulasi AI
-
Bahlil Pasang Target Tinggi di Pileg 2029: Bisa Terwujud Kalau Presiden Senyum Bersama Golkar
-
TikTok Perketat Penanganan Konten Ekstremisme dan Ujaran Kebencian
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah