Suara.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyebutkan, empat faktor generasi milenial cenderung lebih memilih calon presiden Joko Widodo dibandingkan Prabowo Subianto.
Salah satu faktornya adalah, berdasarkan hasil survei, pemilih milineal Jokowi selalu unggul dari Prabowo.
"Pertama kalau lihat hasil survei (umur) 17 sampai 38 tahun ini memang kebanyakan per hari ini masih ke Jokowi," kata Qodari dalam diskusi bertajuk "Pilpres 2019, Kemana Arah Pemilih Milenial?" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).
Selanjutnya, Qodari menyebutkan bahwa genrasi milenial cenderung mendukung Jokowi dapat terlihat dari penggunan media sosial. Menurut dia, para milenial lebih banyak mengikuti akun media sosial Jokowi dibandingkan Prabowo.
Berkenaan dengan itu, Qodari mencatat akun Twitter Jokowi memiliki pengikut sebanyak 10,4 juta, lebih unggul dibanding Prabowo yang berjumlah 3,3, juta.
Kemudian akun Instagram Jokowi juga unggul dengan 12,1 juta pengikut, dibandingkan Prabowo yang hanya 1,6 juta.
Meskipun, menurutnya, dari sisi wakil presiden pendamping Prabowo, yakni Sandiaga Uno unggul dari cawapres pendamping Jokowi, Maruf Amin.
"Kedua, kalau melihat followers dari sosmed yang ada, dan generasi milenial itu kan menjadi khas berbeda dengan generasi yang lain karena konsumsi sosmed mereka sangat tinggi. Maka posisi itu ada di tangan Pak Jokowi kalau capresnya. Walaupun kalau dari wakil, Sandiaga yang lebih unggul dari Kiai Maruf," tuturnya.
Sementara faktor ketiga Jokowi dinilai unggul dari Prabowo karena pembicaraan dan nilai-nilai yang digaungkan oleh Jokowi lebih berfokus pada bidang yang menjadi minat anak muda.
Baca Juga: Pikirkan Sanksi yang Bakal Diterima Persib, Umuh Tak Bisa Tidur
Misalnya, kata dia, bagaimana Jokowi kerap mengenakan atribut yang menjadi ciri khas anak muda seperti penggunaan sneakers, jaket bomber, dan penggunaan vlog.
Keempat, progam dan kebijakan Jokowi terkait Kartu Indonesia Pintar (KIP) dinilai turut mendapat perhatian dari kalangan milenial.
Pasalnya, kata Qodari, salah satu yang menjadi konsen anak muda yakni terkait pendidikan. Karenanya, kebijakan Jokowi yang mengeluarkan KIP dinilai dapat menarik perhatian kaum milenial.
Kendati begitu, sifat kaum milenial yang mudah terpapar informasi hoaks perlu menjadi perhatian. Untuk itu menurutnya, keunggulan Jokowi itu tidak dapat menjadi satu-satunya parameter.
"Ini tergantung pertempuran yang terjadi di sosmed. Karena itu kemudian tak bisa hanya diharapkan pada Jokowi sendiri, tetapi juga kepada pendukungnya," tutupnya.
Berita Terkait
-
Ketua KADIN di TKN, Timses Jokowi: Bantu Jaringan, Bukan Logistik
-
Ada Sandiaga, Jokowi Didaulat Jadi Tokoh Pemerataan Pembangunan
-
Tak Ambil Cuti, Jokowi Akan Lebih Banyak Kampanye saat Libur
-
Agar Tak Salah Kasih Fasilitas ke Jokowi, KPU Sambangi Istana
-
Jadi Timses Jokowi, Ketua KADIN Buka Hubungannya dengan Sandiaga
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah