Suara.com - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengundang perwakilan KPU dan Bawaslu ke Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/9/2018).
Mereka yang hadir di antaranya Kepala Biro Teknis dan Masyarakat (Karo Tekmas) KPU Nur Syarifah dan Kepala Biro Bawaslu LA Bayoni.
Heru menjelaskan, kehadiran KPU dan Bawaslu untuk memberikan pencerahan pada jajaran Setpres, jajaran Sesmil, dan Paspampres, yang di bawah Kementerian Sekretariat Negara.
"Semua unsur staf hadir supaya semua paham aturan-aturan KPU. Dan tentunya tadi sudah diberikan penjelasan oleh KPU dan diberikan penjelasan oleh Bawaslu," ujar Heru.
Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup untuk awak media ini juga hadir protokol Kementerian Luar Negeri.
Heru mengharapkan, protokol Kemenlu juga memahami aturan kalau Presiden Jokowi bepergian ke luar negeri untuk berkampanye.
"Sehingga ketika Presiden Jokowi berkunjung ke luar negeri, mereka yang menangani di luar negeri bisa paham aturan, mana yang bisa digunakan dan mana yang harus dipahami dan dihindari," kata dia.
Nur Syarifah menjelaskan, pihaknya sudah menjelaskan apa yang bisa dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
"Jadi bahwa pelaksanaan tugas presiden yang kebetulan juga adalah kandidat dari calon presiden, tetap harus mengacu kepada peraturan perundang-undangan," katanya.
Baca Juga: KPU Mau Bujuk SBY yang Pulang Cepat saat Deklarasi Pemilu Damai
Ia menjelaskan, sebagai capres petahana, Jokowi mendapatkan pengamanan, pengawalan, dan kesehatan yang melekat.
Dengan demikian, Nur Syarifah meminta protokol tetap memfasilitasi dengan baik keperluan Presiden Jokowi.
"Dan satu lagi, ASN yang melekat kepada lembaga Kepresidenan, jadi bukan presiden ya, lembaga Kepresidenan, tetap harus bekerja dengan baik sesuai prosedurnya, jadi prinsipnya profesional dan proposional sebagaimana tugas-tugas kelembagaannya," kata Nur.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama