Suara.com - Ratusan korban gempa Palu akan dimakamkan massal, Senin (1/10/2018) hari ini. Semua korban itu tersebar di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan sebagian jenazah sudah membusuk karena meninggal 3 hari lalu, Jumat (28/9/2018). Jika tidak dimakamkan akan menimbulkan penyakit.
"Rencana besok akan dilakukan pemakaman jenazah secara massal, mengingat sebagian besar (jenazah) sudah mulai membusuk. Apabila tidak segera dimakamkan, akan menimbulkan penyakit," kata Brigjen Dedi, melalui pesan singkat, Jakarta, Minggu (30/9/2018) malam.
Tim satgas gabungan saat ini masih bekerja untuk mengevakuasi korban terdampak gempa Palu, baik yang masih hidup maupun yang telah tewas. Polri dan TNI pun menyiagakan pasukan di sejumlah SPBU dan minimarket yang berada di sekitar Kota Palu agar tidak dijarah oleh warga setempat.
"Polri dan TNI melakukan penjagaan di SPBU dan minimarket guna menghindari penjarahan masyarakat yang membutuhkan makanan," katanya.
Pasalnya pihaknya mengakui bahwa masih ada warga yang menjarah sejumlah minimarket untuk memperoleh makanan. Sebab bantuan yang belum terdistribusi merata setelah terjadinya gempa bumi dan tsunami.
Ia menegaskan, Polri-TNI tidak henti-hentinya mengirimkan bantuan berupa makanan dan obat-obatan bagi warga terdampak gempa di Palu dan Donggala.
Namun demikian, di sejumlah kawasan, akses masih sulit ditembus karena infrastruktur yang rusak.
"Bantuan terus berdatangan baik dari pasukan TNI dan Polri," katanya. (Antara)
Baca Juga: Bantuan untuk Korban Gempa Palu - Donggala Menumpuk di Makassar
Berita Terkait
-
Bantuan untuk Korban Gempa Palu - Donggala Menumpuk di Makassar
-
Sempat Hilang, Balita yang Digedong Mensos Akhirnya Bertemu Ortu
-
SBY Saran Hentikan Kampanye di Sulawesi Tengah Pasca Gempa Palu
-
WN Korea Selatan yang Tertimbun di Hotel Roa Roa Atlet Paralayang
-
6 Atlet Paralayang Indonesia Tertimbun di Hotel Roa Roa Palu
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO