Suara.com - Empat hari pasca terjadinya gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah, dua unit SPBU dan pasar direncanakan akan dibuka pada hari ini, Senin (1/10/2018). Hal ini dikatakan Kapendam XIII Merdeka, Kolonel Infanteri Muhammad Thohir.
"Pertama yang akan kita lalukan adalah pembukaan beberapa SPBU yang ditunjuk. Yang disiapkan nanti dibawah pengawalan TNI dan Polri. Kita upayakan SPBU bisa buka, sehingga bisa melayani masyarakat," kata Thohir di Makorem 132 Tadulako, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018).
Selain SPBU, pihaknya juga sedang mengupayakan untuk membuka pasar. Namun, untuk merealisasikan hal itu perlu adanya dukungan dari pemerintah daerah.
Namun hingga kini, kata Thohir, belum ada keterlibatan secara aktif dari pemerintah daerah. Bahkan saat rapat bersama digelar, tak ada satu pun perwakilan dari pemerintah daerah yang hadir.
"Kita minta pemerintah daerah hadir tidak ada yang hadir satu pun. Ini merupakan kendala yang kami hadapi di lapangan. Kita sudah berapi-api, bertubi-tubi mengupayakan tapi kalau tanpa ada dukungan dari pemerintah daerah niscaya ini akan sulit direalisasikan," ungkapnya.
Terkait pengamanan, Thohir mengatakan tengah berkoordinasi dengan Polda Palu untuk mejaga titik-titik SPBU tersebut. Namun ia masih merahasiakan di mana saja titik-titik SPBU tersebut.
Hal itu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan. Saat ini pengiriman BBM sedang berlangsung dan SPBU telah dijaga oleh personel TNI dan Polri.
"Untuk melakukan itu kami sudah koordinasi terutama dengan pihak kepolisian, dengan Polda Palu, bahwa di setiap tempat yang akan dilaksanakan aktifitas itu kita siapkan personel keamanan. Akan kita kawal 24 jam baik TNI dan Polri," pungkasnya.
Baca Juga: Kampanye Laju Digital Sukseskan UKM dan Komunitas
Berita Terkait
-
Gempa Palu, Pasha Ungu Terpaksa Berpisah dari Anak-anaknya
-
Gelombang Pengungsi Gempa Palu Padati Lanud Hasanuddin
-
ACT: Korban Meninggal Gempa Palu-Donggala Capai 1.203 Orang
-
Tsunami dan Gempa Palu, Waspada Trauma Psikologis Pada Pengungsi
-
Bantu Pulihkan Listrik Palu, Pertamina Salurkan Ribuan Liter BBM
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kena OTT Bareng Adik, Ini Identitas 7 Orang yang Dicokok KPK Kasus Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko
-
Tokoh NU Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Dosanya Lebih Banyak!
-
Pemerintah Dicap Tutup Mata atas Kediktatoran Soeharto, Rezim Nazi Hitler sampai Diungkit, Kenapa?
-
Banyak Siswa SMAN 72 Korban Bom Rakitan Alami Gangguan Pendengaran, 7 Dioperasi karena Luka Parah
-
OTT di Ponorogo, KPK Tangkap Bupati Sugiri Sancoko, Sekda, hingga Adiknya
-
Istana Buka Suara Soal Pro dan Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tiba di KPK, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Bungkam Soal OTT Terkait Jual Beli Jabatan
-
Prabowo Siap Beri 1,4 Juta Hektare Hutan ke Masyarakat Adat, Menhut Raja Juli Ungkap Alasannya!
-
Rezim Bredel Media, Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Berbahaya Bagi Demokrasi dan Kebebasan Pers!
-
OTT Bupati Ponorogo, PDIP Hormati Proses Hukum KPK, Bakal Ambil Keputusan Jika Sudah Tersangka