Suara.com - Wakapolri Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto mengaku masih menyelidiki perihal kasus hilangnya sejumlah alat pendeteksi tsunami atau bouy milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika karena diduga dicuri. Namun karena alasan masih diselidiki, Ari mengaku belum tahu berapa banyak alat pendeteksi tsunami yang hilang.
Kabar hilangnya alat pendeksi tsunami yang di pasang di kawasan perairan Indonsesia itu pertama kali disampaikan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di kantornya pada Senin (1/10/2018) kemarin. Pernyataan hilangnya alat buoy karena diduga dicuri itu disampaikan Luhut menanggapi musibah gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
"Oh (alat pendektsi tsunami di laut nanti kita selidiki hilangnya sebelum tsunami. Setelah tsunami karena tsunami, tapi kalau sebelum tsunami kita selidiki berapa banyak, siapa yang bertanggung jawab," kata Ari di Polda Metro Jaya, Selasa (2/10/2018).
Terkait hal ini, Kadiv Hubungan Masyarakat Polri Irjen Setyo Wasisto juga memyampaikan, jika kasus tersebut sedang diselidiki oleh Ditpolair Baharkam Polri.
"Alat pendeteksi tsunami kan ditengah laut yang melakukan penyelidikan Polair. Polair kemarin kapalnya semua ke darat," katanya.
Penanganan kasus tersebut dilakukan secara bersamaan dengan operasi kemanusiaan terkait bencana gempa dan tsunami di Sulteng
"Itu tahap berikutnya tetap kita selidiki," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu