Suara.com - Sebuah video yang memperlihatkan kolam renang di kawasan Landasan Udara TNI Angkatan Laut Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mendadak viral. Video tersebut memantik rasa penasaran banyak khalayak.
Berdasarkan tayangan dalam video tersebut, terlihat air kolam renang Tirta Krida di kawasan Puslatdiksarmil Lanud Angkatan Laut Juanda itu tiba-tiba bergelombang. Bahkan, hempasan gelombang membuat air naik hingga ketinggian kurang lebih satu meter dari bibir kolam.
Yang membuat heboh, fenomena tersebut dikaitkan dengan kejadian gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018). Sebab, peristiwa gelombang kolam renang itu disebut-sebut terjadi sesaat sebelum gempa berkekuatan 7,4 SR itu mengguncang.
Komandan Lanud Angkatan Laut Juanda, Kolonel (P) Bayu Alisyahbana akhirnya angkat bicara menjawab rasa penasaran masyarakat yang tak sedikit yang menilai fenomena tersebut adalah buatan.
"Menyikapi itu saya menjelaskan, bahwa kejadian itu tidak ada rekayasa, bukan rekayasa dari alat apapun. Kolam renang ini juga tidak punya alat pembuat gelombang atau apapun," ujar Bayu kepada Suara.com, Rabu (3/10/2018).
Menurut Bayum kolam renang di Pusdiklatmil memang biasa digunakan untuk latihan siswa baru.
"Nah, kejadian kemarin memang kolam renang menjelang tutup, lalu terjadi fenomena yang menarik perhatian," ucap Bayu.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur menjelaskan terkait fenomena tersebut. Menurut BMKG, bahwa gerakan air di kolam renang dalam video itu bukanlah gerakan yang terkait aktivitas kegempaan.
Dalam keterangan resminya, BMKG menyatakan, kejadian ombak di kolam renang tersebut bukan berasal dari kejadian kegempaan yang tercatat di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya.
Baca Juga: Berbohong Dianiaya, Ratna Sarumpaet Mengaku Sedot Lemak di Wajah
"Pada saat kejadian dimaksud sensor gempa Stasiun Geofisika Tretes tidak mencatat adanya sinyal gempa," tulis BMKG dalam keterangan resminya.
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
-
70.821 Pengungsi Gempa Palu Butuh Air Bersih dan Obat-obatan
-
Gempa Palu: Tak Ada Peti Mati, Menpora Minta Keluarga Ardi Ikhlas
-
Kota Palu Diguncang Gempa, Pembuat Peti Jenazah Banjir Pesanan
-
Cerita Dokter Lakukan Operasi Tanpa Air dan Listrik di Donggala
-
Hari Kelima Gempa Palu: 1.407 Orang Meninggal Dunia
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu