Suara.com - Pemerintah Indonesia meminta perpanjangan wacana penerapan voluntary deportation atau deportasi sukarela kepada Pemerintah Malaysia. Ini terkait perlindungan tenaga kerja migran Indonesia.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid saat mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima Deputi Perdana Menteri Malaysia Wan Azizah Wan Ismail di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/10/2018).
"Sebagaimana kita ketahui, sampai saat ini masih banyak tenaga kerja Indonesia yang ilegal atau over stay yang ada di Malaysia," ujar Nusron di Istana Bogor, Jawa Barat.
Menurut Nusron, pemerintah Malaysia sebelumnya selalu membiayai deportasi WNI yang kedapatan masuk secara ilegal. Namun, program tersebut kini sudah dihentikan pemerintah Malaysia.
"Kemudian diubah menjadi voluntary deportation, artinya kalau (TKI) mau pulang harus bayar sendiri," jelas Nusron.
Nusron menjelaskan, program pemerintah Malaysia terkait pembiayaan deportasi WNI yang masuk secara ilegal sudah dihentikan sejak 31 Agustus 2018.
"Artinya, semua TKI ilegal ditangkapin, dimasukkan ke detention immigration, kemudian diminta pulang sendiri. Bahkan kemudian tidak boleh masuk," kata dia.
Pemerintah Indonesia, kata Nusron, meminta keringanan pada pemerintah Malaysia agar memperpanjang waktu untuk penerapan kebijakan baru. Sebab, pemerintah Indonesia memerlukan waktu untuk melakukan konsolidasi kepada teman-teman pekerja migran Indonesia.
"Kita memberikan himbauan supaya mereka mempersiapkan diri atau membayar denda bila tidak mau pulang sehingga tidak menjadi legal. Ini usulan pertama," katanya.
Baca Juga: 4 Pembahasan Penting Pertemuan Jokowi dan Deputi PM Malaysia
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh