Suara.com - Sejumlah orang yang mengklaim diri sebagai aktivis gerakan Aksi Bela Islam 212 mendeklarasikan mendukung Jokowi - Maruf Amin di Pilpres 2019. Mereka menamakan diri sebagai eks 212 kawal KH Maruf Amin.
Aksi Bela Islam 212 merupakan demonstrasi di tahun 2017 dengan tuntutan memenjarakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok karena tuduhan menistakan agama. Saat itu momentum Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Ahok merupakan calon kepala daerah petahana yang juga mantan Wakil Gubernur saat Jokowi menjadi gubernur DKI Jakarta.
Mantan pengacara Rizieq Shihab itu mengungkapkan, terbentukanya gerakan eks 212 kawal KH Maruf Amin karena kegelisahan melihat adanya pengiringan opini bahwa seakan para alumni gerakan Aksi Bela Islam 212 yang tergabung dalam Persaudaraan Alumni (PA) 212 mendukung pasangan Prabowo - Sandiaga.
Padahal kata Razman, lahirnya gerakan 212 karena keluarnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dipimpin Ma'ruf Amin, atas pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tentang Al-Maidah ayat 51.
Menurutnya, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) saat itu berkomitmen untuk mengawal fatwa yang dikeluarkan Ma'ruf Amin. Untuk itu, Razman dan rekan-rekannya yang tergabung kedalam gerakan eks 212 kawal KH Maruf Amin mempertanyakan mengapa saat ini GNPF Ulama justru malah berpaling mendukung pasangan Prabowo - Sandiaga.
"Sekarang muncul pertanyaan fatwa apa yang telah dikeluarkan oleh MUI sehingga harus dikawal GNPF dan sekarang memberikan dukungan kepada Prabowo Sandi," ucapnya di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2018).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?
-
Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Akui Kemerdekaan Somaliland, Dunia Arab Murka
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga