Suara.com - Pasha Ungu atau Sigit Purnomo Syamsuddin Said sebagai wakil wali kota Palu merasa sudah maksimal membantu pasca gempa Palu akhir September 2018 lalu. Bahkan Pasha Ungu merasa mengerahkan semua tenaga.
Hal ini dikatakan Pasha Ungu setelah mendapatkan protes atau demo dari korban gempa Palu. Pendemo merasa distribusi bantuan tidak merata.
"Apalah artinya saat datang pada awal-awal hanya satu truk. Kira-kira bagaimana rasanya kalau Anda berada di situ. Boleh dikata aparatur pemerintah sudah bekerja untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, kira-kira seperti apa yang kami harus lakukan," kata Pasha Ungu sembari menangis dan bicara terbata-bata.
Pasha Ungu tidak mempersoalkan jabatannya, karena yang terpenting warga Palu bisa bangkit setelah diterpa bencana.
"Saya kira (jabatan) itu bukan persoalan. Tapi hari ini bagimana kita memberikan pemenuhan jaminan hidup masyarakat, terkait tuntutan kebutuhan makanan mereka, karena tanggap darurat ini diperpanjang sampai tanggal 26 Oktober," tambahnya.
Pasha Ungu akan mundur jika dinilai bila tidak mampu menyelesaikan persoalan yang mendera daerahnya pascagempa dan tsunami disertai likuifaksi pada 28 September 2018. Pernyataan tersebut dikeluarkan Pasha Ungu ini disela-sela skors Rapat Dengar Pendapat di kantor dewan setempat, karena tidak dihadiri Wali Kota Palu, Hidayat.
"Saya secara pribadi sebagai Wakil Wali Kota Palu, kalau memang dianggap tidak maksimal menjalankan pemerintahan, saya tidak ada masalah, saya siap diturunkan atau mengundurkan diri," ujar Pasha Ungu.
Pasha Ungu menyatakan kalau pascagempa masyarakat memintanya mundur, dirinya siap, meski demikian dia belum menyampaikan secara formal kepada Wali Kota Palu, Hidayat bagaimana tanggapanya nanti.
Pasha Ungu juga tidak ambil pusing terhadap kelompok masyarakat tertentu, yang sengaja memperkeruh suasana agar warga tidak mempercayai kinerjanya selama ini.
Baca Juga: Pasha Ungu Menangis karena Didemo Korban Gempa Palu
"Kami tidak peduli dihujat, kami tidak mau pusing dihina sampai dikatakan tidak mampu, saya secara pribadi tanpa membawa unsur-unsur pemerintah berusaha bekerja. Kalau setelah ini, saya (mundur), mungkin pak wali seperti apa nanti, bagaimana tanggap dia, saya belum tahu," katanya.
Rapat dengar pendapat yang akan membahas pemulihan kota serta anggaran bantuan kepada korban pascagempa diskors tanpa batas waktu sampai Wali Kota Palu Hidayat hadir.
Wali Kota Hidayat diminta hadir untuk memberi penjelasan penanganan bencana. Awalnya, rapat dipimpin Ketua DPRD Palu Ishak Cae berlangsung alot. Sebab anggota dewan mengajukan interupsi, meminta wali kota hadir dalam rapat.
Bahkan, sejumlah legislator memilih meninggalkan ruang rapat alias walkout. Pada saat bersamaan, sejumlah warga masuk di ruang rapat sambil membawa spanduk mosi tidak percaya terhadap Wali Kota Hidayat dan Wawali Pasha Ungu yang dinilai lamban menangani bantuan kepada korban bencana. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang