Suara.com - Pusat Studi Strategis Islami Kerajaan Jordania memasukkan nama Presiden Joko Widodo atau Jokowi, serta Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, dan Habib Luthfi bin Yahya ke dalam 50 tokoh muslim berpengaruh di dunia tahun 2019.
Publikasi ini ditetapkan untuk mempertegas keberpengaruhan sejumlah muslim di masyarakat atau yang mewakili masyarakat itu.
"Keberpengaruhan itu adalah siapapun yang memiliki kekuasaan baik secara budaya, ideologi, keuangan, politik, dan hal lain untuk membuat perubahan yang dapat memberikan dampak signifikan bagi dunia muslim," demikian pembukaan pada buku berjudul 'The Muslim 500: The World's 500 Most Influential Muslims 2019', Jumat (19/10/2018).
Terdapat sekitar 1,9 miliar umat muslim di dunia hingga hari ini atau mencapai 24,7 persen dari populasi dunia, hampir menyentuh seperempat jumlah manusia. Presiden Indonesia, Jokowi berada pada posisi ke 16 sementara Said Aqil Siradj berada di nomor 20. Pemaparan tentang Presiden Jokowi berada di halaman 80-81 pada buku tersebut.
Keterangan mengenai latar belakang Jokowi seperti peran dan perjalanan karirnya saat memimpin sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga sebagai Presiden secara singkat dipaparkan pada halaman itu.
Tidak ketinggalan kebiasaan "blusukan" Jokowi pun masuk dalam sorotan buku The Muslim 500: The World's 500 Most Influential Muslims 2019 atau 50 Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia.
"Presiden Widodo terkenal dengan kunjungan mendadaknya untuk melihat dan mendengar secara langsung dari masyarakat setempat. Hal ini membuatnya dapat mengetahui langsung permasalahan maupun kritik-kritik sehingga membangun hubungan personal yang kuat dengan masyarakat," demikian dikutip dari buku tersebut.
Foto yang menampilkan keindahan Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat juga terpampang menghiasi kaki halaman. Sementara itu, pemaparan mengenai Said Aqil Siradj berada pada halaman 88-89.
Keterangan mengenai Said Aqil menampilkan secara singkat sejumlah perannya dalam kegiatan PBNU, Komnas HAM, pendidikan dan pelayanan sosial.
Baca Juga: Tim Jokowi Minta Ahmad Dhani Jantan Hadapi Kasus Ujaran Idiot
Selain itu, Habib Luthfi bin Yahya berada pada nomor 37 di halaman 105. Dalam keterangannya Habib Luthfi telah mendirikan ribuan sekolah, masjid di Indonesia. Para tokoh yang dimuat itu dinilai oleh pusat studi antara lain akademisi keagamaan yang langsung menangani umat muslim dan mempengaruhi kepercayaannya maupun pejabat pemerintahan di dunia yang meregulasi faktor sosial dan ekonomi di masing-masing negara, serta para artis yang membuat budaya popular.
Terdapat 13 kategori individu muslim yang tercakup dalam buku tersebut yakni akademisi bidang agama, politisi, pejabat urusan agama, ustad dan pembimbing agama, pegiat sektor filantrofis atau amal dan pembangunan, isu sosial, bisnis, iptek, seni dan budaya, pelantun Al Quran, media, bintang olahraga dan selebriti, maupun ekstrimis.
Berita Terkait
-
Tim Jokowi Minta Ahmad Dhani Jantan Hadapi Kasus Ujaran Idiot
-
Farhat Abbas Kabur dari Indonesia dan Kawin Lagi jika Jokowi...
-
Sejumlah Caleg PAN Membelot, Faizal: Kubu Prabowo Kocar Kacir
-
Ingin Berdamai, Farhat Abbas Tawarkan Jadi Pengacara Ahmad Dhani
-
Dipecat dari Wamen ESDM, Sudirman Said Sindir Jokowi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'