Suara.com - Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi memantau langsung jalanya evakuasi di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Rabu (31/10/2018).
Selama 12 jam proses evakuasi, pihaknya beserta TNI AL menurunkan 50 penyelam.
Mereka semua diturunkan kedalam kawasan yang telah terdeteksi adanya keberadaan kotak hitam pesawat Lion Air JT 610.
"Kami turunkan sekitar 50 penyelam andal," kata Syaugi di posko JICT, Tanjung Priok, Rabu.
Namun, 50 penyelam gabungan TNI dan Basarnas tidak bisa menemukan keberadaan black box tersebut. Arus laut yang kuat menjadi kendala para penyelam dan ROV untuk menyusuri lautan.
Pihaknya sebenarnya sudah bisa mendeteksi keberadaan kotak hitam. Namun, arus laut yang deras dapat menghalangi pendeteksian black box tersebut.
“Kemudian diselami oleh penyelam andal kami. Arus dibawah cukup deras. ROV yang tadinya untuk membawa ini terbawa arus," jelasnya.
Pihaknya lantas memutuskan akan melakukan penyelamatan tersebut pada Kamis (1/11) besok, menggunakan jangkar kapal agar para penyelam dan ROV tidak terbawa arus.
Tapi, kata dia, peletakan jangkar harus seizin Pertamina. Pasalnya terdapat banyak pipa milik perusahan BUMN tersebut di dasar laut.
Baca Juga: Marsha Timothy Perankan Nyai Ontosoroh di Bunga Penutup Abad
"Karena di daerah tersebut juga banyak pipa dari pertamina, jadi kami sudah minta izin kepada yang berwenang, agar kapal tersebut busa turun jangkar," pungkasnya.
Ia juga menambahkan tidak ada pelebaran wilayah pencarian. Tim akan fokus ke wilayah tempat terdeteksinya black box.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kisah Pramono Anung Panggil Damkar Jakarta Demi Evakuasi 'Keluarga' Kucing di Atap Rumah
-
Rakyat Jakarta Nombok! Said Iqbal Desak Pramono Anung Naikkan UMP 2026 Jadi Rp5,89 Juta
-
30 Tahun Menanti, Jalan Rusak di Karet Tengsin Akhirnya Mulus dalam Sebulan
-
Sebut Penanganan Banjir Sumatera Terburuk, Ray Rangkuti: Klaim Pemerintah Mudah Dipatahkan Medsos
-
Seskab Teddy Respons Pihak yang Bandingkan Penanganan Bencana: Tiap Bencana Punya Tantangan Sendiri
-
Saat Orasi Membakar Semangat, PKL Raup Cuan di Tengah Demo Buruh Tolak Kenaikan UMP 2026
-
Pemerintah Kaji Program Work from Mal, APBI Sebut Sejalan dengan Tren Kerja Fleksibel
-
KSAD Bongkar Ada Upaya Sabotase, Lepas Baut Jembatan Bailey di Wilayah Bencana
-
Lebih Rendah dari Bekasi dan Karawang, Buruh Desak Pramono Anung Revisi UMP Jakarta
-
Panglima TNI Respons Pengibaran Bendera GAM: Jangan Ganggu Pemulihan Bencana