Suara.com - Rumah Sakit Polri menyiapkan 20 psikolog untuk mendampingi keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Pendampingan dimaksudkan guna memulihkan trauma bagi keluarga korban.
Kepala RS Polri Komisaris Besar Polisi Musyafak mengatakan 20 psikolog tersebut terdiri dari biro psikolog Mabes Polri, psikolog Polda Metro Jaya, psikolog RS Polri, dan psikolog TNI AU.
"Ada 20 psikolog yang membantu pelaksanaan kegiatan ini, yang mana dari 20 tersebut ada dari biro psikologi Mabes Polri, psikologi Polda Metro Jaya, psikologi RS polri, dan ada tambahan psikologi TNI Angkatan Udara," kata Musyafak di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (1/11/2018).
Berkenaan dengan itu, Musyafak menjelaskan kalau pendampingan yang diberikan psikolog tidak hanya diperuntukan bagi keluarga korban, melainkan bagi siapapun yang membutuhkan termasuk para petugas. Adapuan lanjut Musyafak, kekininian total ada 53 keluarga korban pesawat JT-610 yang telah mendapatkan pendampingan dari psikolog.
"Sampai saat ini ada 53 keluarga yang dilakukan. Pendampingan bukan hanya keluarga korban tapi petugas. Jadi bagi siapapun yang perlu diberikan," tuturnya.
Untuk diketahui, pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT-610 milik maskapai Lion Air lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Pesawat tersebut dilaporkan hilang kontak pada hari Senin (29/10) kemarin sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat JT-610 berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Namun, pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E dan sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.
Pesawat tersbut mengangkut toral 189 penumpang, terdiri dari atas 178 orang dewasa, satu anak-anak, dua bayi, dan enam awak kabin.
Kekinian, proses evakuasi pesawat JT-610 maupun korban masih berlangsung meski kotak hitam telah ditemukan.
Baca Juga: Soeharto dan Gus Dur Tak Masuk Calon Pahlawan di 2018
Berita Terkait
-
Anak Tjahjo Kumolo Pernah Bawa Pesawat Boeing 737 Max 8 dari AS
-
Keluarga Korban Lion Air Nangis Saat Ditemui Gubernur Babel
-
100 Penyelam Cek ke Lokasi Dugaan Badan Pesawat Lion Air Jatuh
-
Basarnas Temukan Informasi Baru Titik Badan Pesawat Lion Air
-
Besok, Basarnas Perluas Evakuasi Lion Air 15 Mil Laut
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre