Suara.com - Pilot pesawat Lion Air PK-LQP sempat mengirim sinyal darurat pada Minggu (28/10/2018) hanya beberapa menit setelah tinggal landas dari Bandara Ngurah Rai, Bali. Pesawat yang sama beberapa jam kemudian jatuh dalam perjalanan dari Jakarta ke Pangkalpinang.
Menurut Herson, Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV yang membawahi Bali dan Nusa Tenggara, setelah mengirim sinyal darurat pilot tersebut memutuskan untuk terus terbang ke Jakarta dan tak akan kembali ke Ngurah Rai.
"Kaptennya sendiri bilang cukup yakin untuk terbang ke Jakarta dari Denpasar," kata Herson melalui sambungan telepon kepada Reuters.
Seorang pilot dari pesawat lain yang pada saat bersamaan akan mendarat di Ngurah Rai mengaku juga mendengar percakapan antara pilot Lion Air PK-LQP dengan menara kontrol.
"Gara-gara sinyal Pan-Pan itu, kami diminta untuk menunggu dan berputar-putar di udara," kenang pilot yang menolak namanya dikutip itu.
"Pesawat Lion itu meminta untuk kembali ke Bali lima menit setelah tinggal landas, tetapi kemudian pilot itu mengatakan masalah sudah diatasi dan ia akan terus terbang ke Jakarta," lanjut pilot tersebut.
Sinyal Pan-Pan biasa digunakan pilot untuk menginformasikan kondisi darurat dan meminta petugas menara pengawas untuk memberikan bantuan.
Sinyal ini hanya satu tingkat di bawah panggilan Mayday, yang biasanya menandakan kondisi sangat bahaya, misalnya pesawat akan jatuh atau ada kebakaran di dalam pesawat.
Pesawat Lion Air PK-LQP itu tiba di Jakarta dari Denpasar pada Minggu malam pukul 10.55 WIB. Pesawat yang sama pada keesokan harinya terbang ke Pangkalpinang dan jatuh ke Laut Jawa hanya 13 menit setelah meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta.
Beberapa saat sebelum jatuh, pilot juga menghubungi menara pengawas dan meminta untuk kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.
Berita Terkait
-
Viral Pria Bayar Bagasi Pesawat Lebih Mahal dari Harga Tiket, Ini Penyebabnya
-
Rekaman Detik-Detik Lion Air Jatuh Mirip Kabar Jessica Radcliffe Tewas, Banyak yang Percaya
-
Dioper ke RS Jiwa usai Tersangka, Kasus Penumpang Lion Air Teriak Bom Disetop Polisi?
-
4 Fakta Pria Ngamuk Teriak Bom di Lion Air: Senyum Janggal & Riwayat Perawatan Medis
-
Emosi Tidak Stabil, Polisi Bongkar Latar Belakang Kejiwaan Pelaku Teriak Bom di Pesawat Lion Air
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Perti Dukung Penuh Kebangkitan PPP di Bawah Kepemimpinan Mardiono
-
KPK Buka Penyelidikan Baru, BPKH Klarifikasi Soal Layanan Kargo Haji
-
Siap Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Yakin Tak Ditahan: Silfester Saja Masih Bebas!
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?