Suara.com - Aiptu Ramin, Kanit Intelkam Polsek Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, dianiaya hingga tewas oleh istri dan pasangan selingkuhan.
Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, Sulawesi Selatan. Namun, Minggu (4/11) akhir pekan lalu, Aiptu Ramin dinyatakan meninggal dunia.
“Pak Ramin telah meninggal dunia dan rencana dimakamkan di kampung halamannya di Desa Baru Tadoda, Buton, Sulawesi Tenggara,” kata Kapolres Merauke Ajun Komisaris Besar Bahara Marpaung kepada Kabar Papua—jaringan Suara.com, Senin (5/11/2018).
Ia menuturkan, Aiptu Ramin tewas setelah dianiaya istrinya yang hanya diidentifikasi sebagai Siti. Sang istri menganiaya Ramin bersama lelaki selingkuhannya.
Peristiwa itu bermula pada tahun 2009. Kala itu, Siti menjalin hubungan terlarang dengan lelaki berinisial Basori. Perselingkuhan itu terjalin hingga tahun ini atau telah berlaku sejak 9 tahun terakhir.
Karena dianggap penghalang hubungan cinta mereka, Siti dan Basori merencanakan pembunuhan terhadap Aiptu Ramin pada Minggu akhir pekan lalu.
“S dan B membunuh korban saat Aiptu Ramin tertidur. Pelaku sudah menyiapkan palu untuk membunuh, Minggu subuh sekitar pukul 03.00 WIT,” jelas Bahara.
Memakai palu, Siti dan Basori memukul bagian belakang kepala Aiptu Ramin. Tak hanya itu, mereka juga memukuli Aiptu Ramin memakai tangan kosong di bagian mata dan mulut.
“Korban sempat selamat karenea dikira sudah meninggal dan oleh pelaku diseret ke kamar mandi. Setelahnya, Siti diajak ke indekos Basori,” jelasnya.
Baca Juga: Kenaikan Harga Minyak Dunia Jadi Penyebab Pelemahan Ekonomi RI
Peristiwa itu baru terungkap ketika tetangga memasuki rumah tersebut dan mendapatkan Aiptu Ramin tergeletak di kamar mandi.
Warga lantas melapor ke Polres Merauke dan ditindaklanjuti dengan evakuasi Aiptu Ramin ke RSUD Merauke.
Berita ini kali pertama diterbitkan Kabarpapua.co dengan judul "Aiptu Ramin, Korban Perencanaan Pembunuhan oleh Istrinya Akhirnya Meninggal"
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya