Suara.com - Sejumlah ulama dari Nahdlatul Ulama (NU) se-Jakarta Barat mendeklarasikan dukungannya terhadap pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut o1, Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin.
Deklarasi dilakukan usai berdialog bersama di kediaman Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/11/2018).
"Bismillahirrrahmanirrahim Deklarasi Situbondo 12. Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan didorongkan keinginan luhur untuk semakin terwujudnya Indonesia maju, maka kami alim ulama dan keluarga besar NU se-Jakarta Barat," ujar perwakilan ulama, Fakhrul Rozy saat membacakan deklarasi.
Mereka pun membacakan ikrar dan deklarasi Situbondo 12 sebagai bentuk dukungan.
Ikrar pertama yakni berkhidmat dan istiqamah di ilahi kalimatillah untuk menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia dari potensi ancaman laten baik dari dalam maupun luar. Kedua, berpartisipasi aktif mengamankan dan menjaga pemilu 2019 yang jujur dan adil berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Kemudian ikrar ketiga, berperan aktif merawat dan menjaga kebhinekatunggal ikaan di masyarakat dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan yang berpihak pada semahgat ukhuwah islamiyah ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah basyariah.
"Keempat menjadi garda terdepan untuk mengajak masyarakat memilih pemimpin visioner berintegritas dan berakhlakul karimah untuk mewujudkan cita-cita, menjaga agama serta mengelola negara dengan baik dan bijaksana," ujar dia.
Selanjutnya ikrar kelima yakni memberikan dukungan total kepada Jokowi-Ma'ruf Amin serta mengajak elemen masyarakat memilih Jokowi-Ma'ruf.
"Memberikan dukungan total kepada pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 01 yaitu Bapak Joko Widodo dan Prof KH Ma'ruf Amin dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memilih pasangan terbaik. Sinergi umaro dan ulama pada hari pencoblosan. Bela ulama dukung ulama, pilih ulama, bersama 01 Indonesia maju," kata Fakhrul.
Baca Juga: Tim Prabowo Bantah Rekrut Hotman Paris Jadi Pengacara
Sementara itu, Calon Wakil Presiden Nomot 01, Ma'ruf Amin mengatakan, kedatangan para ulama NU Jakarta Barat untuk membahas berbagai masalah keagamaan, kebangsaan dan kenegaraan.
"Di mana kita tingkatkan pemahaman dan juga pengabdian kita dalam masalah keagamaan, di mana juga pemahaman kebangsaan negara kita, sebagai warga bangsa yang punya tanggung jawab kebangsaan," kata Ma'ruf.
Ma'ruf menuturkan pemahaman mengenai kebangsaan harus tepat dan lurus agar bisa mengawal Indonesia.
"Pemahamannya harus tepat, lurus dan juga bagaimana kita mengawal bangsa negara ini termasuk secara terus menerus termasuk mengawal dalam rangka pileg maupun pilpres. Demi kepentingan supaya negara kebangsaan negara kebhinekaan dan kemajemukan ini bisa terkawal dengan baik," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
Terkini
-
Heboh 'Dilantik' di Kemenhan, Terungkap Jabatan Asli Ayu Aulia: Ini Faktanya
-
PP Dinilai Sebagai Dukungan Strategis Atas Perpol 10/2025: Bukan Sekedar Fomalitas Administratif
-
Sikapi Pengibaran Bendera GAM di Aceh, Legislator DPR: Tekankan Pendekatan Sosial dan Kemanusiaan
-
Geng Motor Teror Warga Siskamling di Pulogadung: Siram Air Keras, Aspal Sampai Berasap
-
Sakit Hati Lamaran Ditolak, Mahasiswa IT Peneror Bom 10 Sekolah di Depok Pakai Nama Mantan Diciduk
-
UMP 2026 Dinilai Tak Layak, Pemprov DKI Susun Strategi Redam Gejolak Buruh
-
KPK Hentikan Kasus Korupsi Nikel Rp2,7 T Konawe Utara, Padahal Sudah Ada Tersangka
-
Ketika Guru Ikut Menertawakan Disabilitas: Apa yang Salah dalam Pendidikan Kita?
-
Diprotes Buruh, Pemprov DKI Pertahankan UMP Jakarta 2026 Rp 5,7 Juta
-
Belum Dievakuasi, Begini Penampakan Mobil yang Tertimpa Reruntuhan Bangunan Parkir di Koja