Suara.com - Tim DVI Polri baru mengidentifikasi 44 jenazah korban dari 189 penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, hingga hari kesembilan pencarian dan evakuasi. Dengan demikian, 145 jenazah belum teridentifikasi pihak DVI RS Polri.
Komandan Tim DVI RS Polri Kombes Pol Lisda Cancer mengatakan pihaknya masih memeriksa sampel DNA antara temuan Pos Mortem dan Pos Ante Mortem. Pemeriksaan tersebut memerlukan waktu sampai akhirnya menghasilkan jenazah yang teridentifikasi.
"Proses identifikasi masih berlanjut dan tim kami masih memeriksa sampel DNA dan akan diberikan ke pihak laboratorium, " ujarnya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (6/11/2018).
Sejauh ini masih ada 163 kantong jenazah berisi potongan tubuh korban pesawat Lion Air yang berada di Pos Mortem RS Polri dan sebagian belum di identifikasi.
Hingga Selasa sore, Lisda mengatakan belum mendapatkan kantong jenazah tambahan yang dikirimkan pihak Basarnas dari Tanjung Priuk. Namun dengan belum bertambahnya jumlah kantong jenazah.
Sebelumnya, tim DVI RS Polri hari ini mengumumkan 17 jenazah yang berhasil diidentifikasi. Ke 17 - Jenazah merupakan hasil rekonsiliasi antara data Keluarga di Pos Antemortem dan Pos Mortem, hari ini.
Ke - 17 Jenazah tersebut akan diserahakan hari ini, Hal itu dikatakan Vice Commander TIM DVI, Kombes Triawan Marsudi kepada awak media di Rumah Sakit Polri Keramat Jati, Jakarta Timur.
"Total penumpang teridentifikasi 44 penumpang. Laki laki ada 33, perempuan ada 11 orang," jelasnya.
Lebih lanjut, ke 13 keluarga sudah diberitahukan terlebih dahulu sebelum data tersebut dipublikasikan ke media. Malam direncanakan akan dilakukan penyerahan jenazah dan data berupa surat kematian kepada kelaurga korban.
Baca Juga: Sandiaga Mau Gratiskan Jalan Tol, Pengamat: Bisa Tanggung Biaya?
Berita Terkait
-
Hari ke-9 Evakuasi Lion Air, Basarnas Temukan 20 Kantong Jenazah
-
6 November, RS Polri Terima 163 Kantong Jenazah Korban Lion Air
-
Masuk ke Ruang Otopsi Potongan Jenazah Korban Lion Air JT 610
-
Sulitnya Identifikasi DNA Korban Lion Air, Begini Faktanya
-
Ayah Korban Pesawat Lion Air: Rusdi Kirana Saya Anggap Gagal
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
Terkini
-
Menteri Kehutanan Bantah Bahas Pembalakan Liar dengan Tersangka Azis Wellang di Meja Domino
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Faujian Esa Ditemukan Sakit di Lembang, Tak Terkait Aksi Demo
-
TAUD: Tuduhan Terhadap Delpedro Konspiratif, Penegakan Hukum Prematur untuk Cari Kambing Hitam!
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah