Suara.com - Calon Presiden Prabowo Subianto meminta maaf terkait tampang Boyolali yang pernah dia ucapkan. Prabowo tidak bermaksud untuk merendahkan warga Boyolali melalui pidatonya beberapa waktu lalu.
Prabowo sempat membuat heboh media sosial. Hal itu lantaran video pendek memperlihatkan pidato Prabowo yang menyebut kalau tampang-tampang Boyolali akan diusir kalau masuk hotel mewah.
"Maksud saya tidak negatif tapi kalau ada yang merasa tersinggung ya saya minta maaf maksud saya tidak seperti itu," kata Prabowo dalam sebuah video yang diunggah dalam Instagram pribadinya @indonesiaadilmakmur pada Selasa (6/11/2018) malam.
Dalam video itu Prabowo ditemani oleh Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil pun sempat menyampaikan bahwa video pidato Prabowo telah dipotong sedemikian rupa sehingga menyampaikan informasi yang tidak utuh.
Menanggapi perkataan Dahnil, Prabowo menilai hal itu berlebihan. Prabowo pun menegaskan tidak ada niat untuk merendahkan martabat warga Boyolali. Dirinya menjelaskan bahwa gaya komunikasi politik yang biasa dilakukannya merupakan gaya familiar agar dekat dengan peserta acara.
"Saya kira itu mungkin berlebihan. Saya tidak ada niat sama sekali itu kan cara saya kalau bicara familier dari istilah mungkin bahasa-bahasa sebagai seorang teman," ujarnya.
Prabowo pun meluruskan anggapan dirinya yang merendahkan warga Boyolali. Malah kata Prabowo maksud dirinya menyebut tampang Boyolali akan diusir apabila masuk ke dalam hotel mewah ialah sebagai contoh atas situasi ketimpangan masyarakat.
"Justru yang dipermasalahkan kesenjangan ketimpangan yang semua orang tahu, Indonesia ini semakin lebar makin tidak adil yang menikmati kekayaan Indonesia kan hanya segelintir orang saja," pungkasnya.
Untuk diketahui, Untuk diketahui, beredar sebuah video yang menampilkan Prabowo Subianto berpidato di depan warga Boyolali. Saat itu dirinya sedang menceritakan tentang hotel-hotel mewah.
Baca Juga: Dewan Tunggu Respon Polisi Soal Orasi Bupati Boyolali
Entah apa maksudnya, Prabowo kemudian menyebut warga Boyolali tidak pantas masuk ke dalam hotel mewah bahkan susah untuk menyebutkan nama hotelnya.
Berikut potongan pidato Prabowo:
Seharusnya kami pensiun, seharusnya kita istirahat tapi kami melihat bahwa negara dan bangsa masih dalam keadaan tidak baik, saya memberi usia saya untuk bangsa ini, saya memberi jiwa dan raga saya untuk bangsa ini.
Tapi begitu saya lihat Jakarta, saya melihat hotel-hotel mewah.
Gedung-gedung menjulang tinggi.
Sebut aja hotel paling mahal di dunia, ada di Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan