Suara.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra membeberkan draf aliansi hasil rumusan para ulama, yang diklaimnya hingga kekinian dicueki alias belum direspons oleh Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Padahal, kata Yusril, draf itu dibuat Setelah petinggi PBB menemui pentolan FPI di Arab Saudi, Muhammad Rizieq Shihab.
Yusril menjelaskan, perwakilannya, yakni Ketua Majelis Syuro PBB MS Kaban dan Sekretaris Jenderal Afriansyah Ferry Noor sempat menemui Rizieq di Mekah, untuk membahas soal kesepakatan koalisi pendukung Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Hasil pertemuan itu adalah, para ulama di Indonesia merumuskan draf aliansi di kediaman KH A Rasyid Abdullah Syafii.
"Saya sendiri toidak ikut dalam perumusan draf aliansi ini," kata Yusril kepada Suara.com, Kamis (8/11/2018).
Yusril memaparkan, isi draf aliansi itu membahas seputar bagaimana mekanisme koalisi enam partai pendukung Prabowo – Sandiaga. Selain itu, ada pula kesepakatan koalisi agar bisa sama-sama menguntungkan.
"Ada kerjasama saling menguntungkan, kubu Prabowo – Sandiaga juga harus membantu agar calon-calon anggota legislatif di DPR RI maupun daerah juga bisa menang,” jelasnya.
Selanjutnya, draf itu diserahkan kepada Prabowo oleh Kuasa Hukum Habib Rizieq, Munarman pada 13 Oktober 2018.
Akan tetapi, hingga kekinian, belum ada respons apa pun yang disampaikan Prabowo kepada sejumlah ulama tersebut.
Baca Juga: Dicari : Desainer Muda Indonesia Untuk Diorbitkan ke Paris
"Tapi sampai saat ini juga tak ada respons apa pun dari Pak Prabowo dan itu sudah disampaikan tanggal 13 Oktober yang lalu. Jadi ya seperti itu," pungkasnya.
Berikut adalah draf Aliansi yang dimaksud Yusril.
Draft Naskah
Aliansi Parpol keummatan dalam rangka Pemenangan Pemilihan Presiden dan Legislatif 2019
Penyelenggaraan Pemilihan Presiden dan Legislatif Tahun 2019 merupakan momentum penting dalam mewujudkan pembangunan masa depan bangsa dan negara yang adil dan makmur. Hal ini menjadi keniscayaan di tengah kondisi kemiskinan, ketimpangan kesejahteraan antar warga dan praktek korupsi yang merajelela saat ini sebagai akibat ketidakeffektifan pemerintah mengendalikan kekuatan oligark di bidang politik dan ekonomi.
Indonesia diprediksi menjadi negara dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia pada tahun 2030. Dengan pergeseran poros kekuasaan dari Barat ke Asia, Indonesia dipandang memiliki posisi dan peran strategis dalam menuju Negara Sejahtera. Namun peluang dan potensi ini bisa terlepas dan bahkan berbahaya bagi masa depan bangsa dan negara ketika Indonesia masih dikelola dengan sistim kroni. Mengingat kronisme selain mengganggu sistem perekonomian, juga menciptakan ketidakadilan dan ketimpangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 330 Ribu Orang, BPS Klaim Menurun, Benarkah?
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik