Suara.com - Agus Maftuh Abegebriel selaku Duta Besar Indonesia (Dubes RI) di Arab Saudi, kembali memberi kepastian dan penegasan terhadap kabar penangkapan dan penahanan Habib Rizieq Shihab. Keterangan ini sekaligus menjadi bantahan terhadap tudingan sebagian pihak bahwa rilis yang dikeluarkannya Rabu (7/11/2018) kemarin adalah palsu.
"Rilis tersebut benar dari saya, Agus Maftuh Abegebriel, Duta Besar LBBP RI untuk Arab Saudi dan Wakil Tetap RI di OKI (Organisasi Kerjasama Islam)," ungkap Agus Maftuh kepada wartawan, Kamis (8/11).
"Terkait dengan format rilis perlu saya jelaskan bahwa saya rilis dokumen tersebut dengan format PDF (Portable Document Format) dan juga dengan ekstensi Docx (Word Document). Sedangkan tandatangan yang ada dalam rilis tersebut adalah benar tanda tangan saya dengan Stylus Digitizer yang merupakan bawaan laptop Microsoft Surface Pro-4," sambungnya.
"Microsoft Surface ini memungkinkan saya untuk membubuhkan tanda tangan langsung di layar komputer dengan dukungan warna yang sudah ada di software. Rilis asli tersebut dalam bentuk PDF langsung dan bukan hasil scan. Edisi JPEG, JPG atau BMP yg beredar adalah hasil convert dari kreatifitas netizen," tambah Agus.
Agus merasa perlu memberi penjelasan lebih rinci terkait rilis soal penangkapan Rizieq Shihab itu, lantaran beberapa jam terakhir di media sosial banyak beredar tudingan bahwa suratnya itu palsu. Selain ada yang mempersoalkan kop surat, ada juga yang menyoroti tanda tangannya, serta format penulisan di surat tersebut.
"Terkait dengan kop surat, perlu saya jawab bahwa ada tiga kop untuk surat dubes yaitu versi Indonesia, Inggris dan Arab. Kop ini juga pernah saya pergunakan untuk rilis ketika Al Habib Mohammad Rizieq Syihab diberitakan terkena pencekalan dan terkait posisi visanya," sambung Agus pula.
"Dalam melayani para ekspatriat Indonesia di Saudi, saya sebagai pelayan WNI tidak pernah melakukan diskriminasi dan tidak mempermasalahkan partai atau mazhab apapun. Latar belakang saya sebagai insan kampus tetap saya pegang dan berusaha semaksimal mungkin untuk obyektif. Pemihakan saya hanya satu yaitu kepada WNI dan NKRI," tambahnya.
"Saya juga tidak membeda-bedakan antara WNI yang berdokumen atau tidak berdokumen, suku, agama dan bahasa apapun. Saya hanya melihat bahwa darah yang mengalir di diri mereka adalah darah Indonesia dan semua WNI di Saudi boleh menghubungi saya lewat nomer HP pribadi saya," ungkap Agus lagi.
Adapun dalam rilisnya kemarin yang bertajuk "Berita Penangkapan Habib MRS", Agus antara lain mencantumkan beberapa poin penjelasan terkait kejadian di wilayah kerjanya itu. Berikut beberapa di antara poin-poin awal dalam rilisnya tersebut:
1. Ketika landing di Riyadh 5 November 2018 (pukul) 23.30 Waktu Arab Saudi (WAS), HP Dubes langsung berdering dan menginformasikan MRS (Muhammad Rizieq Shihab) ditangkap oleh aparat keamanan di Mekkah. Sampai subuh Dubes terus menghubungi kolega-koleganya di Saudi untuk memastikan kabar tentang penangkapan MRS.
2. Ibu Menlu Retno Marsudi juga melakukan komunikasi dengan Dubes untuk memastikan info tersebut dan mendorong dan memerintahkan KBRI untuk melakukan pendampingan dan pengayoman kepada MRS dalam menghadapi kasus yang dihadapinya.
3. Pada tanggal 6 November 2018 Dubes RI langsung memerintahkan DIPPASSUS (Diplomat Pasukan Khusus) yang merupakan gugus tugas reaksi cepat untuk berangkat ke Mekkah dan memastikan kabar yang beredar tersebut.
4. Hasil penelusuran tersebut diinformasikan bahwa: Pada tanggal 5 November 2018 sekitar pukul 08.00 WAS tempat tinggal MRS didatangi oleh pihak kepolisian Mekkah karena diketahui adanya pemasangan bendera hitam yang mengarah pada ciri-ciri gerakan ekstrimis pada dinding bagian belakang rumah MRS, pada saat tersebut sempat dilakukan pemeriksaan singkat terhadap MRS oleh kepolisian Mekkah.
5. (Pada) 5 November 2018 pukul 16.00 WAS, MRS dijemput oleh kepolisian Mekkah dan Mabahis Ammah (Intelijen Umum, General Investigation Directorate GID) lalu dibawa ke kantor polisi. Selanjutnya untuk proses penyelidikan dan penyidikan MRS ditahan oleh pihak kepolisian wilayah Mekkah.
Berita Terkait
-
Gelaran Reuni Akbar 212 di Monas
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Api Kembali Membara: Habib Rizieq Serukan Umat Tangkap dan Seret Silfester Matutina ke Kejaksaan!
-
Mantan Dubes RI Puji Gaya Bicara Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Optimis Bisa Selamatkan Ekonomi
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD
-
Mahfud MD Soroti Rekrutmen dan Promosi Polri, Ada Ketimpangan Kenaikan Pangkat
-
Melaju Kencang di Tikungan Tajam, 7 Fakta Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans di Exit Tol Semarang