Suara.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengakui, perekonomian nasional Indonesia ikut terkena dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. Namun, Prabowo meminta rakyat Indonesia untuk tetap menghargai kedua negara tersebut.
Prabowo menjelaskan, AS dan Cina sama-sama memiliki kekuatan yang besar untuk mempengaruhi negara lain, salah satunya adalah dalam sektor ekonomi.
Prabowo menuturkan, Indonesia sebagai negara yang jauh dari kedua negara tersebut juga menjadi korban.
"Kita bagian dari Asean. Kita punya situasi geopolitik yang terpengaruh dari persaingan Cina dan AS. Yang kuat akan melakukan apa pun, dan yang lemah akan menderita," kata Prabowo dalam acara Indonesia Economic Forum di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018).
Akan tetapi, Prabowo tak mau Indonesia membenci kedua negara tersebut. Malah Prabowo meminta kepada masyarakat untuk menghormati AS dan Cina.
"Kita hormati dua kekuatan ini. Kebijakan luar negeri kita berteman dengan siapa pun. Saya mau berteman dengan Cina. Kita hormati China yang bangkit jadi kekuatan baru. Tapi juga kita hormati Amerika Serikat sebagai negara adidaya," ujarnya.
Hal tersebut dilontarkan Prabowo lantaran dirinya sangat memahami masyarakat Indonesia yang gemar menikmati produk-produk buatan AS ataupun Cina. Bahkan menurut Prabowo, masyarakat Indonesia senang mengikuti gaya hidup AS.
"Mari kita obyektif dalam hati, kita sebenarnya fans dengan cara hidup amerika. Kita makan Burger Kings, pakai Denim jeans, nonton Netflix, HBO. Ini soft power AS. Kita suka rock n roll. Ayo akui anda juga suka kan? Pengaruh Cina juga kuat dalam sejarah kita. Seperti makanan kita, ada sebagian dari China dari India. Kita suka kari," pungkasnya.
Baca Juga: Sebelum Dibunuh, Pelaku dan Iin Puspita Sempat Bertengkar Hebat
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO