Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyoroti soal penerbitan kebijakan paket ekonomi jilid 16. Pasalnya dalam kebijakan itu, pemerintah memasukkan Daftar Negatif Investasi (DNI) yang membuka kesempatan investor asing untuk menguasai sektor usaha termasuk Usaha Kecil dan Menengah (UMKM).
Sandiaga menilai sebelum pemerintah menerbitkan kebijakan itu seharusnya pemerintah bisa melakukan penelitian terlebih dahulu kondisi UMKM yang berada di Indonesia. Sandiaga membandingkan UMKM akan tertelan apabila mendapat saingan dari pihak asing karena modalnya yang lebih kecil.
“Kalau UMKM mesti berhadapan dengan asing, berapa yang enggak bisa napas. Karena akses permodalannya pasti akan kalah,” kata Sandiaga dalam diskusi Rabu Biru di Prabowo-Sandiaga Media Center, Rabu (21/11/2018).
Sandiaga juga menyoroti soal 54 daftar DNI yang di dalamnya terdapat UMKM yang menurutnya masih bisa ditangani oleh pengusaha-pengusaha lokal.
“Ini pelaku di bidang telekomunikasi, bus pariwisata, sampai alat kesehatan pun geger. Bagaimana sih. Emang nggak bisa kita berdayakan UMKM kita?” ujarnya.
Meskipun begitu, Sandiaga menyatakan bahwa bukan berarti dirinya ingin menjatuhkan pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi. Malah menurutnya, dengan adanya penerbitan paket kebijakan ekonomi jilid 16 tersebut menjadi acuan bagi Prabowo – Sandiaga untuk memberikan solusi kepada UMKM agar mampu bersaing dengan pemodal asing.
“Saya dan Pak Prabowo malah berpikir bagaimana caranya ini tidak semakin buruk. Kalau politisi tulen kan bagaimana caranya supaya ini semakin jelek. Supaya tingkat keterpilihan kita semakin naik,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pemerintah Indonesia merevisi paket Kebijakan Ekonomi ke-16. Salah satu alasan diluncurkannya paket itu karena pemerintah melihat kondisi ekonomi global yang diperkirakan akan mengalami tekanan dan melaju lambat di 2019.
Oleh karena itu, pemerintah berinisiatif untuk mengambil langkah untuk menghadapi situasi global itu. Salah satu yang menjadi tujuan yakni peluncurkan paket kebijakan ekonomi ke-16, supaya bisa menjaga kepercayaan investor di tengah tekanan global.
Baca Juga: Persib Siap Mati-matian di 3 Laga Sisa Liga 1 2018
Tag
Berita Terkait
-
Sandiaga Uno Resmikan Laman Daring untuk Kampanye Pahese
-
Sandiaga Bingung dengan Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi ke 16
-
Kubu Jokowi Minta Tim Prabowo Realistis Soal Gaji Guru Rp 20 Juta
-
Kubu Prabowo Mau Naikkan Gaji Guru Rp 20 Juta, Tarik Guru Asing
-
Dituduh Goreng Isu Sembako, Sandiaga: Ibu-Ibu yang Ngomong Begitu
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra