Suara.com - Tim Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Polri mengidentifikasi 16 jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di hari terakhir operasi identifikasi, Jumat (23/11/2018).
"Hasil sidang rekonsiliasi pada 23 November 2018 di RS Bhayangkara Raden Said Sukanto, 16 jenazah yang dinyatakan teridentifikasi semua melalui DNA," kata Kepala Pusdokkes Polri Brigjen Polisi Arthur Tampi dalam konferensi pers di Jakarta.
Dengan 16 lagi korban yang teridentifikasi Jumat ini, secara total Tim DVI sudah berhasil mengidentifikasi 125 korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang sekaligus menutup rangkaian operasi identifikasi jenazah korban kecelakaan.
"Operasi DVI yang dilakukan selama 24 hari (29 Oktober-23 November), kami sudah berupaya maksimal. Hasilnya, penumpang teridentifikasi sebanyak 125 orang dengan rincian laki-laki 89 orang dan perempuan 36 orang," kata Arthur seperti dilansir Antara.
Dari jumlah 125 jenazah yang teridentifikasi tersebut, ada dua jenazah yang merupakan warga negara asing yaitu, warga Italia (Andrea Manfredi) dan warga India (Bhavye Suneja) sementara sisanya adalah WNI.
Jenazah korban yang sudah teridentifikasi tersebut akan langsung diserahterimakan oleh pihak RS Polri pada pihak maskapai dan diteruskan pada pihak keluarga Jumat siang .
Dalam mengidentifikasi seluruh jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610, rumah sakit Polri sudah antara lain memeriksa 666 sampel DNA dan data postmortem dari 195 kantong jenazah korban.
"Dengan teridentifikasinya 16 jenazah ini dan terperiksanya seluruh sampel yang masuk ke RS Polri, seluruh tahapan operasi DVI terhadap korban jatuhnya pesawat, resmi kami tutup," ujar Arthur menambahkan.
Pesawat nahas Lion Air JT 610 tipe Boeing 737 Max 8 bernomor registrasi PK-LQP jatuh di perairan Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober setelah dilaporkan hilang kontak.
Baca Juga: Polisi Gelar Prarekontruksi Pembunuhan Wanita Dalam Lemari
Pesawat yang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta (Banten) menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang (Bangka Belitung) itu membawa 189 orang, yang terdiri atas penumpang serta pilot dan awak pesawat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru