Suara.com - Polres Metro Jakarta Selatan merekonstruksi pembunuhan terhadap gadis pemandu lagu karaoke bernama Ciktuti Iin Puspita, Jumat (23/11/2018), yang mayatnya disimlam dalam lemari baju rumah indekos Mampang Prapatan.
Dalam rekonstruksi tersebut, polisi mengungkap faktu baru dan merinci rangkaian aksi kejahatan yang dilakukan sejoli Yustian dan Nissa Regina.
"Kami melaksanakan rekontruksi setelah dilakukan pemeriksaan dan mendapatkan fakta baru," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar.
Indra menyebutkan, salah satu fakta baru yang akan direkonstruksikan mengenai awal pertikaian hingga terjadi penganiayaan yang menyebabkan Iin Puspita meninggal dunia.
Selain itu, penyidik juga membutuhkan fakta lain seperti cerita latar belakang yang mengakibatkan korban dianiaya tersangka hingga tewas.
Indra juga mengatakan, awal kejadian saat korban Iin Puspita datang ke tempat kos di kawasan Mampang Prapatan Jakarta Selatan pada Minggu (18/11) sekitar pukul 20.00 WIB.
Korban tiba dan sempat menendang pintu kamar kos saat itu terjadi perselisihan dengan tersangka Nissa Regina dan kekasihnya Yustian.
Saat itu, pelaku Yustian memukul korban pada bagian kepala menggunakan palu atau martil, kemudian menjerat leher menggunakan tali "sweater" untuk memastikan Iin Puspita meninggal dunia.
Berdasarkan keterangan kedua tersangka, Indra menyebutkan rekonstruksi akan dilakukan sebanyak 13 adegan dari awal hingga korban meninggal dunia, serta Yustian dan Nissa Regina melarikan diri.
Baca Juga: Gauli Istri Pria Tua hingga Hamil, Lelaki Gondrong Dibacok
Sebelumnya, sepasang kekasih itu terlibat pembunuhan terhadap Iin Puspita yang mayatnya ditemukan dalam lemari, Selasa (20/11).
Polisi menduga pembunuhan tersebut bermotifkan uang tip titipan dari pelanggan tempat hiburan malam kepada Nissa Regina melalui Iin Puspita yang tidak sesuai nominalnya.
Kedua tersangka sempat melarikan diri, namun petugas Polres Merangin Jambi membantu penangkapan pada Selasa (20/11) malam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan