Suara.com - Kapal barang KM Multi Prima 1 tenggelam di Selat Bali pada Kamis (22/11/2018) sekitar pukul 18.00 WITA. Hingga Sabtu (24/11/2018), baru tujuh orang ABK yang ditemukan. Sementara 7 orang ABK lainnya dinyatakan hilang.
Dari informasi yang diterima Suara.com, sebelum tenggelam, KM Multi Prima 1 tersebut sempat memancarkan kode bahaya sebanyak dua kali saat berada di Selat Bali. Kode ini kemudian diterima oleh nahkoda KM Cahaya Abadi 201.
Insiden ini sempat terekam di sebuah video dan diunggah di Youtube oleh akun bernama Viral rakyat.
Dalam video yang tidak begitu jelas itu, terdengar sejumlah teriakan beberapa orang laki-laki dengan logat bahasa Jawa. Diduga, suara tersebut berasal dari beberapa orang ABK KM Cahaya Abadi 201 yang berusaha menolong korban. Suasana di lautan juga tampak gelap.
Sejumlah orang yang berusaha menolong itu tampak membawa sejumlah pelampung dan menurunkan skoci ke lautan. Di mana beberapa saat kemudian terdengar suara seseorang, "tarik-tarik, satu, dua, tiga".
Dalam video berdurasi 5,05 menit itu juga terlihat sejumlah orang diduga korban kapal tenggelam berhasil selamat usai diselamatkan dengan cara ditarik menggunakan tali pelampung.
Kepala SAR Mataram, Nyoman mengatakan, KM Multi Prima 1 tenggelam saat berlayar dari Surabaya menuju Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun saat melintas di Selat Bali, kapal tenggelam.
Kapal tersebut dilaporkan membawa 14 Anak Buah Kapal (ABK). Namun dari laporan terkini baru 7 ABK dinyatakan selamat, sementara 7 ABK lainnya dinyatakan hilang.
"Upaya SAR Mataram bersama instansi lainnya melakukan penyisiran di area kejadian," ujar Nyoman melalui keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Sabtu (24/11/2018).
Baca Juga: Kapal Multi Prima 1 Tenggelam di Selat Bali, 7 ABK Hilang
Dari informasi lain, saat tiba di lokasi sinyal bahaya, kru KM Cahaya Abadi 201 menemukan serpihan barang dari kapal di sekitar lokasi. Mereka juga menemukan 7 ABK yang terombang-ambing di lautan dengan mengenakan jaket pelampung berteriak meminta tolong di Pulau Kapoposang, Bali.
Ketujuh ABK kemudian dievakuasi, sedangkan sisanya belum ditemukan hingga kini. ABK KM Cahaya Abadi juga menurunkan kapal sekoci untuk mencari ketujuh ABK lainnya namun hasilnya nihil.
Karena cuaca buruk di sekitar lokasi dan ombak setinggi 2 meter, ABK KM Cahaya Abadi memutuskan untuk kembali dan menangani 7 ABK yang berhasil dievakuasi terlebih dahulu dengan penanganan medis ala kadarnya. Ketujuh ABK KM Multi Prima dilaporkan lemas dan mengalami shock berat.
Usai melaporkan kejadian ini ke pihak syahbandar Bali dan Polair, KM Cahaya Abadi melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo dan tiba di pelabuhan pada hari Sabtu (24/11/2018).
Kejadian ini juga dibenarkan Kapolres Probolinggo AKBP Edwwi Kurnianto.
"Betul, 7 korban ABK KM Multi Prima kapal barang tujuan NTT tenggelam diselamatkan KM Cahaya Abadi yang akan berlabuh di sini. Kita akan melakukan evakuasi dan penangan medis 7 korban" ujar Edwwi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat