Suara.com - NT (26), wanita yang menjadi korban pemerkosaan dan penjualan orang ternyata merupakan penyandang disabilitas. Korban bahkan dipaksa pelaku bernama Nasrianto Siadi (26) untuk mengonsumsi narkoba sebelum diperkosa.
"Ini sangat luar biasa perbuatannya, sangat keji dan tidak manusiawi. Kasihan seorang difabel diperkosa, dijual, dan bahkan dipaksa nyabu juga. Ini sangat tidak manusiawi perbuatannya," kata Direktur Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan (Perdik) Sulaweli Selatan, Abdul Rahman seperti diwartakan Batamnews.co.id—jaringan Suara.com, kemarin.
Terkait aksi biadab tersebut, NT masih mengalami trauma berat. Abdul mengaku akan berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk bisa memberikan pendampingan psikologi kepada korban.
"Ini akan kami tindak lanjuti, kami akan koordinasi dengan pihak terkait, ada Unit PPA Polda, Pemberdayaan Perempuan, dan LBH untuk pendampingan dan bantuan hukumnya. Intinya kami harap pelaku dihukum berat," jelasnya.
Sebelumnya, polisi meringkus Nasriadi lantaran telah memperkosa NT di sebuah kamar hotel di Makasar, Sulawesi Selatan. Biadabnya, Nasrianto juga menjual tubuh NT kepada rekan-rekannya. Selain itu, pelaku juga memaksa korban untuk mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.
Aksi rudapaksa itu dilakukan pelaku setelah berkenalan dengan korban. Hubungan perkenalan itu berawal dari rekannya berinisial S.
Polisi meringkus Nasriadi saat sedang berada di Jalan Pelita Raya pada Sabtu (24/11/2018) malam. Bahkan, polisi terpaksa melumpuhkan pelaku dengan dua timah panas, karena hendak melarikan diri. Pelaku kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit akibat luka tembak di kaki kanannya.
Dari penangkapan itu, polisi juga sudah menyita sabu-sabu yang sempat dikonsumsi pelaku saat masih berada di hotel. (Batamnews.co.id)
Baca Juga: Ini Kriteria Kosmetik yang Aman Buat Remaja
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!