Suara.com - Keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung program-program pengelolaan lingkungan terus dilakukan. Salah satunya bisa dilihat melalui jumlah anggaran dalam APBD dan program-program pengelolaan lingkungan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Sayangnya anggaran pengelolaan lingkungan hidup di beberapa daerah dianggap masih belum cukup sehingga pemerintah daerah perlu meningkatkan kembali anggaran tersebut. Terlebih lagi pengelolaan lingkungan hidup juga merupakan bentuk tanggungjawab pemerintah daerah dalam menyelenggarakan pembangunan hijau dan berkelanjutan.
Hal ini diungkapkan dalam wawancara DPRD dari 15 daerah terpilih yang lolos dalam penilaian penilaian akhir Nirwasita Tantra tahun 2018.
"Tercantumnya program-program yang berorientasi pada lingkungan hidup dalam RPJMD, ditambah dengan proporsi besaran anggaran yang cukup dalam APBD, menunjukan kepedulian pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan hijau," ujar Hendri Subagyo, salah satu panelis dalam wawancara tersebut.
Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Boyolali merupakan dua diantara lima belas kabupaten yang terpilih untuk seleksi akhir Nirwasita Tantra tahun 2018. Kedua kabupaten tersebut dinilai memiliki program-program pembangunan yang mencerminkan pembangunan hijau. Namun anggaran yang dialokasikan untuk program lingkungan hidup masih tergolong rendah.
"Anggaran di dinas lingkungan hidup tahun 2019 sebesar 3,7 Miliar, namun ada tambahannya anggaran lain di dinas PUPR yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Jika di total ini mencapai 7-10 % dari total APBD kabupaten Dharmasraya. Idealnya sampai 10%," ujar Masrul Maas, Ketua DPRD Dharmasraya.
Dalam pemaparannya, Ketua DPRD Kabupaten Dharmasraya menyatakan bahwa Pemerintah Daerah memiliki program peduli lingkungan dan hutan, seperti penetapan hutan nagari dan pengakuan lubuk larangan yang akan memastikan areal hutan dan sumber-sumber air terjaga kelestariannya. Kedua program ini merupakan sebuah dukungan dari pemerintah daerah pada kearifan lokal yang bersumber dari adat istiadat setempat.
Sementara itu Kabupaten Boyolali juga mengakui jika anggaran untuk lingkungan hidup masih rendah, namun kecenderungannya semakin meningkat setiap tahunnya.
"Keberpihakan anggaran pada tahun 2018 untuk bidang lingkungan hidup sekitar 77 Miliar, jika secara proporsi hanya 2,04% dari keseluruhan APBD, namun kecenderungannya semakin meningkat dari tahun ke tahun," ujar Ribut Budi, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Boyolali.
Baca Juga: KLHK Tetapkan SK Terkait Penanganan Pencemaran Sungai
Pemerintah daerah Kabupaten Boyolali, diakui oleh jajaran DPRD cukup inovatif dalam mendorong terbitnya peraturan daerah (Perda) tentang lingkungan, juga banyak Perda yang merupakan inisiatif dari DPRD.
Dengan visi menjadikan Kabupaten Boyolali sebagai Water City, Green City, Smart City, banyak kebijakan yang mendorong kelestarian lingkungan seperti inisiasi perda perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, pembuatan peta rawan bencana, dorongan untuk memperluas Ruang Terbuka Hijau, perlindungan mata air dan sebagainya.
Dalam rangka mencari kepala daerah yang teruji green leadershipnya, KLHK melalui penghargaan Nirwasita Tantra ingin mengetahui kapasitas kepala daerah dan juga keharmonisannya dengan DPRD dalam merumuskan kebijakan yang pro terhadap lingkungan hidup.
Hal ini penting karena semakin baiknya lingkungan hidup di sebuah daerah, maka kualitas hidup masyarakatnya semakin tinggi yang berujung ada pada semakin dekatnya tercipta masyarakat yang madani.
Berita Terkait
-
Tiba-tiba Menkeu Purbaya Minta Maaf ke Kementerian dan Pemda
-
Sambut Program TKA Kemendikdasmen, Begini Kesiapan Pemerintah Daerah
-
Ribut-ribut Dana Pemda Ngendon di Bank, Mantu Jokowi Hingga KDM Tunjuk Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Ultimatum Daerah, Ancam Tak Naikkan Anggaran Jika Jual-Beli Jabatan Masih Merajalela
-
Sindir Bojonegoro! Menkeu Purbaya Geram, Soroti Triliunan Rupiah Anggaran Daerah yang Mati Suri
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta