Suara.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT akan terus mencari kotak hitam bagian Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Lion Air JT 610 selama setahun ke depan. Kotak hitam itu diduga ada di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo menjelaskan pencarian black box yang memuat CVR sangat penting guna menyelesaikan hasil investigasi terkait jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Hal itu, kata Nurcahyo selain kecelakan pesawat tersebut menjadi perhatian Internasional, hasil investigasi tersebut juga dibutuhkan sebagai pembelajaran bagi dunia penerbangan.
"KNKT akan berusaha menyelesaikan dalam 12 bulan. Karena ini jadi perhatian dunia. Dan banyak yang ingin belajar agar tidak terulang," kata Nurcahyo, di Kantor KNKT, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).
Dalam melakukan proses pencarian CVR, KNKT membutuhkan sebuah peralatan yang mempuni untuk mempermudah proses pencarian. Pasalnya, kata Nurcahyo kemampuan alat yang digunakan sebelumnya tidak cukup optimal untuk menembus medan yang sulit.
"KNKT masih melanjutkan pencarian black box CVR, hanya saja dengan kendala yang ada kami membutuhkan kemampuan dan alat yang berbeda dengan yg kemarin dipakai. Pertama karna lokasi dekat dengan pipa pertamina dan pipa fiber optik. Maka kita membutuhkan kapal yang bisa berhenti tanpa jangkar," imbuhnya.
KNKT juga membutuhkan alat penyedot lumpur. Mengingat, lumpur di dasar laut titik lokasi jatuhnya pesawat cukup dalam. KNKT juga memerlukan alat crane yang memiliki kemampuan yang lebih besar dan juga membutuhkan alat penyelam yang memiliki kemampuan untuk bertahan di dalam laut lebih lama.
"Berikutnya kita masih membutuhkan alat crane yang kemampuan lebih besar. Karena kemaren Baruna Jaya kapasitas hanya dua ton, jadi kita butuh yang lebih besar. Dan satu lagi kita butuh alat selam, di mana para penyelam bisa lebih lama di dalam air. Karena yang kemarin itu kalau nggak salah penyelam hanya 10 menit dalam setiap kali selam," imbuhnya.
Sejumlah alat yang diperlukan tersebut kekinian tengan diskusikan oleh KNKT, salah satunya terkait kapal yang akan digunakan nantinya. Nurcahyo berharap dalam satu hingga dua hari ke depan kapal tersebut akan segera diberangkatkan dari Singapura.
"Untuk sementara semua alat dan kapal yang kita butuhkan ini, sekarang ini sampai tadi malam, sedang ada diskusi memilih kapal. Harapannya dalam satu dua hari ini kapal akan segera berangkat dari Singapura menuju ke lokasi," pungkasnya.
Baca Juga: Sebelum Jatuh, Lion Air 6 Kali Alami Masalah
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan