Suara.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar Surabaya akan menggiring PPP hasil muktamar Jakarta ke jalur hukum pidana. Bukan karena dukungannya yang berlabuh kepada Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, tetapi karena diklaim sudah memalsukan sejumlah dokumen.
Sekjen PPP muktamar Surabaya, Arsul Sani menyatakan, PPP muktamar Jakarta yang dipimpin Humprey Djemat telah menyebar kebohongan karena sudah mengaku sebagai DPP PPP. Padahal, kata Arsul, PPP kubu Humprey sudah memalsukan sejumlah dokumen.
"Kami akan mengambil tindakan hukum secara pidana, bukan karena mereka dukung PAS (Prabowo - Sandiaga), tapi karena mereka memalsukan kop surat, stempel dan menyebar kebohongan dengan mengaku sebagai DPP PPP," kata Arsul saat dihubungi wartawan, Rabu (29/11/2018).
Tak hanya itu, Arsul menuding Humprey tengah melakoni sandirawa politik. Pernyataan Arsul tersebut diperkuat dengan adanya informasi bahwa istri Humprey, Triana Dewi Seroja Djemat terdaftar sebagai tim pendukung Cawapres Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin untuk Tim Kampanye Daerah (TKD) Jakarta. Arsul pun menyebut Triana aktif mengkampanyekan Capres - Cawapres Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin.
Menurut Arsul, sesungguhnya kepengurusan PPP muktamar Jakarta sudah bubar karena ditinggalkan oleh sejumlah petingginya yang kini berlabuh di partai lain.
Bahwa Ketua Umum PPP muktamar Jakarta terdahulu yakni Djan Faridz sudah menyatakan mundur. Kemudian Dimyati Natakusumah yang mengklaim dirinya sebagai Sekjen pun kini maju sebagai caleg DPR RI dari PKS. Sementara petinggi lainnya juga melakukan hal yang sama.
Oleh karena itu, kata Arsul, PPP kubu Humprey hanyalah mencari sensasi. Seolah tak khawatir dengan dampak dukungan PPP kubu Humprey kepada Prabowo - Sandiaga, ia yakin suara PPP muktamar Jakarta tidak sampai ke akar rumput.
"Apa yang oleh media disebut sebagai PPP Muktamar Jakarta itu kan hanya segelintir orang yang lagi cari perhatian media dan saluran politik supaya jadi berita. Tapi kecil sekali mereka suara mereka sampai atau didengar akar rumput," pungkasnya.
Baca Juga: Dilarang Gugat, Keluarga Korban Diancam Pihak Lion Air dan Boeing
Berita Terkait
-
Prabowo - Sandiaga Terima Kunjungan Silaturahmi dari Keturunan Pendiri NU
-
Sandiaga Uno: Reuni Akbar 212 Tak Hanya Untungkan Saya dan Prabowo
-
Ke Rumah Prabowo, PPP Versi Humprey Jemat Deklarasi Dukungan
-
Kubu Prabowo Kritik Presiden Jokowi Tak Atur Ojek Online
-
Hemat Dana Kampanye, Sandiaga Tak Pakai Kursi dan Panggung Diganti Kardus
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf