Suara.com - Gadis berusia 16 tahun berinisial HA di Sumatera Selatan hanya bisa menangis saat melaporkan dugaan kasus asusila ke Polres Pagaralam, Kamis (29/11/2018).
Warga Kabupaten Lahat tersebut dipaksa melayani nafsu bejat pacar dan empat temannya secara bergiliran di sebuah kamar di Dusun Muara Tenang, Kelurahan Perahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam.
Peristiwa itu bermula saat korban berada di tempat bibinya Rabu (28/11). Saat berada di sana, korban dijemput pacarnya IK (19) bersama empat temannya PR (22), BS (22), RA (18) dan NE (22) untuk berjalan-jalan ke Pagaralam guna menonton organ tunggal.
Tiba di Kota Pagaralam, korban diajak ke sebuah kamar di rumah kosong di Dusun Muara Tenang, Kecamatan Dempo Selatan. Dalam rumah kosong itlah, lima pemuda ini memaksa Ha melayani nafsu bejatnya.
Kapolres Pagaralam Ajun Komisaris Besar Tri Saksono Puspo Aji menungkapkan, kelima pelaku akan dikenakan Pasal 81 ayat (1) dan (2) UU Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua UU No 23 Tentang Perlindungan Anak jo UU No 35/2014 Tentang Perubahan atas UU No 23/2002 Tentang Perlindungan Anak.
"Korban dibawa pelaku berjalan-jalan. Sampai di Dusun Mingkik diajak mampir namun menolak. Tiba di Dusun Suka Cinta untuk sarapan, korban juga menolak, sehingga korban langsung diajak ke rumah kosong di Dusun Muara Tenang," ujarnya.
Setelah menuntaskan hasratnya, pelaku IK meninggalkan korban di kamar. Setelahnya, keempat teman pelaku justru ikut serta melampiaskan nafsunya kepada korban.
"Selesai diperkosa, korban disuruh mandi. Selesai itu, korban berlari melompat dari jendela. Akan tetapi, oleh pelaku, korban ditemukan dan di antar kembali ke rumah bibi korban," katanya.
Setelah pulang, kata Tri, korban memberitahukan kejadian tersebut kepada bibi dan orang tuanya. Betapa terkejutnya orang tua Ha mendengar kejadian tersebut sehingga langsung dilaporkan ke Polres Pagaralam.
Baca Juga: Smartfren Gelar Turnamen Mobile Legend Harian
Kontributor : Andhiko Tungga Alam
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta