Suara.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur memastikan tidak akan memberikan keringanan pajak terhadap Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Pasalnya, tunggakan pembayaran pajak TMII hingga Rp 1,94 miliar.
Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Timur Ari Sonjaya mengatakan pihaknya sudah memasang plang tunggak pajak di tiga wahana TMII. Pihak pengelola TMII, kata dia, mengajukan permohonan keringanan dalam pembayaran pajak. Namun, Ari memastikan keringanan itu tidak akan diberikan lantaran tidak memenuhi kriteria.
"Karena dia tetap ada nilai komersilnya. Jadi yang sekarang kita tolak itu komersial, kayak Snowbay itu ditolak," kata Ari kepada Suara.com, Jumat (30/11/2018).
Ari merincikan, pihaknya telah memasang stiker di 3 wahana, yakni Snowbay dengan total tunggakan pajak senilai Rp 871 juta, Kereta Skylift senilai Rp 168 juta dan Desa Wisata senilai Rp 74 juta.
Selain ketiga wahana yang ditempel stiker, ada 3 wahana lainnya yang juga menunggak pajak namun tidak ditempel stiker, yakni Teater Imax Keong Emas dengan total tunggakan pajak senilai Rp 386 juta, Taman Akuarium Air Tawar senilai Rp 360 juta, dan Sasono Langgeng Budoyo senilai Rp 79 juta.
Ari mencontohkan salah satu wahana TMII yang menunggak pajak yakni Sasono Langgeng Budoyo yang masuk dalam komersial. Pasalnya, wahana itu seringkali disewakan kepada masyarakat umum.
Menurut Ari, dalam peraturan pajak daerah dan retribusi, keringanan pembayaran pajak hanya dapat diberikan kepada lembaga, badan hukum atau perseorangan yang tidak mengandung nilai komersial.
"Sebetulnya (surat permohonan TMII) nggak perlu dijawab, karena ada dalam aturan itu diberikan keringanan ada kriterianya. Sasono itu buat sewa pertemuan, kita nggak kasih keringanan," tegas Ari.
Baca Juga: Soal Ceramah 'Jokowi Banci' Habib Bahar bin Smith, Pelapor Diperiksa Polisi
Berita Terkait
-
Pajak TMII Tak Kunjung Dibayar, Wali Kota Jaktim akan Lapor KPK
-
Pemkot Jaktim akan Relokasi Warga di 3 Wilayah Rawan Longsor
-
3 Wilayah Padat Penduduk di Jakarta Timur Masuk Rawan Longsor
-
Sejak Pagi Petugas Berjibaku Bersihkan Material Longsor di Jaktim
-
Tanah Longsor di Pasar Rebo, Anies: Kondisinya Terkendali
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai