Suara.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan, turut memeriksa sejumlah saksi terkait kasus dugaan ujaran kebencian pentolan FPI Habib Bahar bin Smith terhadap Presiden Jokowi.
Kasus tersebut ditangani langsung oleh Mabes Polri. Namun, karena ujaran kebencian itu dilakukan Habib Bahar bin Smith saat berceramah di Sumsel tahun2017, maka saksi-saksi diperiksa Bareskrim Polri di polda setempat.
Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara menegaskan, sejumlah saksi itu diperiksa penyidik Bareskrim Mabes Polri di Mapolda Sumsel beberapa hari lalu.
"Saksi dari masyarakat dan petugas pengamanan yang diduga berada di lokasi ceramah, sudah kami mintakan keterangan," kata Zulkarnain Adinegara, Senin (3/12/2018)
Meski demikian, Zulkarnain tidak mengetahui lokasi ceramah Habib Bahar bin Smith pada Januari 2017 di Palembang, mengingat kala itu dirinya masih bertugas sebagai Kapolda di Riau.
Zulkarnain mengatakan, Mabes Polri bersama Ditkrimum Polda Sumsel sempat menggeledah lokasi ceramah Habib Bahar Smith untuk mencari bukti dan tambahan rekaman.
Terkait penggeledahan rumah Habib Bahar Smith di Palembang yang sempat disebut-sebut, Kapolda mengaku tidak mengetahui hal tersebut.
"Apa ada rumahnya di sini (Palembang)? Setahu saya dia itu hanya ceramah saja di Sumsel, tapi tak punya rumah di sini," jelas Zulkarnain.
Untuk diketahui, Habib Bahar bin Smith dilaporkan sejumlah organisasi kepada Bareskrim Polri atas dugaan menyebar ujaran kebencian. Sebab, dalam satu ceramahnya, Habib Bahar bin Smith menyebut Jokowi banci dan menyerukan membuka celana sang presiden, agar mengetahui Jokowi haid atau tidak.
Baca Juga: Diajak Jokowi Satu Mobil, Anies Bahas Masalah Jakarta
Kontributor : Andhiko Tungga Alam
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Lingkungan
-
Eks Wali Kota Semarang Hadiri Pernikahan Anak Meski Masih Dipenjara, Kok Bisa?
-
Anak Menkeu Purbaya Sindir Outfit Orang Miskin yang Ingin Terlihat Kaya